Nakita.id.- Bahaya polusi udara bagi kesehatan semakin nyata. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut polusi udara membunuh sekitar 600 ribu anak setiap tahunnya.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyebut polusi udara kini tak lagi masalah perkotaan saja.
Asap yang dihasilkan dari memasak, merokok, dan pembakaran menjadi faktor penyebab anak-anak meninggal karena polusi udara.
Baca Juga : Ini Yang Perlu Ibu Ketahui Tentang Bahaya Polusi Bagi Janin
"Hal ini tidak bisa dibiarkan. Setiap anak seharusnya bisa menghirup udara yang bersih sehingga mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan potensi yang mereka miliki," ujar Ghebreyesus, dikutip dari Reuters.
Laporan terbaru WHO yang berjudul Selamatkan Udara Bersih menyebut 93% anak-anak di dunia menjadi korban polusi udara.
Sementara badan PBB yang mengurusi anak-anak yaitu (UNICEF) menuliskan laporan pada hari ini (31/10) bahwa sekitar 17 juta bayi di seluruh dunia tinggal di daerah di mana polusi udara di luar ruangan enam kali lipat dari batas yang disarankan, dan perkembangan otak mereka berisiko.
Mayoritas bayi ini - lebih dari 12 juta - berada di Asia Selatan, dalam sebuah studi tentang anak-anak di bawah satu tahun, menggunakan citra satelit untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang terkena dampak paling parah.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Menurut Survei, Orang Indonesia Baru Mulai Hidup Sehat Di Usia 40!
"Polutan tidak hanya membahayakan paru-paru yang sedang berkembang, tapi juga secara permanen merusak otak mereka yang sedang berkembang, yang berakibat pada masa depan mereka," kata Direktur Eksekutif UNICEF Anthony Lake.
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR