Nakita.id - Pemberitaan terkait penculikan anak kian menyebar di masyarakat dan marak di media sosial.
Berbagai unggahan yang menayangkan aksi penculikan di media sosial, tentu membuat orangtua resah dan takut.
Apalagi unggahan tersebut banyak menyebutkan lokasi pelaku penculikan, dimana para orangtua di lokasi tersebut menjadi panik.
Baca Juga : Berbahaya! Ibu Hamil Jangan Konsumsi Makanan ini, Bisa Meracuni Janin
Diantaranya, yang paling mendapati soratan ialah pelaku penculikan dengan modus menyamar sebagai ODGJ atau Orang Dengan Gangguan Jiwa.
Menyikapi hal tersebut, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menggelar Konferensi Pers terkait pemberitaan penculikan anak yang cukup meresahkan, Jumat (2/11/2018) di Kantor KPAI, Jakarta Pusat.
Dalam konferensi pers tersebut Ketua KPAI, Susanto menegaskan pemberitaan tersebut hanyalah hoaks alias tidak benar.
Baca Juga : 6 Cara Merawat Bayi Dua Bulan yang Perlu Diperhatikan di Rumah
"Sebagian memang kasusnya benar, tapi terjadi di tahun sebelumnya, sebagian bukan kasus penculikan,sebagian informasi yang berkembang adalah hoaks penculikan," ungkap Susanto.
Perlu diketahui, berdasarkan analisis berita online yang dilakukan oleh KPAI, bulan Juli 2018 terdapat 235.000 berita, bulan Agustus terdapat 969.000 berita, sementara September 2.150.000 berita.
Baca Juga : Terpaksa Memberikan Susu Formula pada Bayi di Bawah 6 Bulan? Perhatikan ini Ya!
Sedangkan berita penculikan anak terbanyak di bulan Oktober yaitu mencapai 4.300.000 pemberitaan. Sedabgkan 2 hari di bulan November terdapat 1.010.000 berita memuat soal penculikan anak.
Pemberitaan yang jumlahnya sangat banyak tersebut nyatanya memberikan dampak psikologis yang besar.
Bagi orangtua, mereka menjadi panik hingga rela menunggu anak-anaknya di sekolah.
Baca Juga : Terpaksa Memberikan Susu Formula pada Bayi di Bawah 6 Bulan? Perhatikan ini Ya!
"Kejadian ini juga dapat memberikan dampak intimidasi pada anak, membentak, menekan, memaksa dan mengatur secara ketat aktivitas keseharian anak," kata Rita Pranawati, MA selaku Wakil Ketua KPAI sekaligus sebagai Komisioner Bidang Pengasuhan.
Sedangkan bagi anak, tentu akan membuat gelisah saat ia mulai dibatasi aktivitasnya, sehingga sosialisasi dan kehidupan tumbuh kembangnya tidak berjalan secara wajar.
Agar pemberitaan tersebut tidak berkelanjutan memberi dampak negatif pada orangtua dan anak, orangtua perlu bijaksana terkain pemberitaan tersebut.
Baca Juga : 6 Cara Merawat Bayi Dua Bulan yang Perlu Diperhatikan di Rumah
Juga menganjurkan untuk memberi edukasi pada anak-anaknya terkait penculikan.
Dalam konferensi pers tersebut Kabid Humas Polri, Irjen. Pol. Drs. Setyo Wasisto, S.H turut memberi himbauan.
"Polri mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan terhadap anak kita, ingatkan selalu pada anak kita untuk tidak mudah percaya terhadap bujukan dan ajakan orang lain yang belun dikenal."
Baca Juga : Cara Mudah Mendeteksi Buta Warna Pada Anak di Rumah, Moms Bisa Coba!
"Kepada orangtua, perlu benar-benar mengawasi putra-putrinya terutama saat berada di tempat umum atau keramaian, juga apabila ada hal-hal yang mencurigakan segera hubungi pihak kepolisian atau call center 110," tutup Setyo.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR