Nakita.id - Jika Moms berasumsi bahwa pelembab, pembersih, sampo, atau produk rias yang biasa dibeli di toko atau supermarket aman digunakan, berarti Moms berasumsi terlalu banyak.
Menurut Food and Drug Administration (FDA) Federal Food, Drug, dan Cosmetic Act (FD & C Act), bahan di dalam produk adalah tanggung jawab produsen untuk menguji keamanan produknya.
Selain itu, produk kosmetik dan bahan-bahannya juga tidak perlu disetujui sebelum mereka memasuki pasar.
Baca Juga : Tampil Cantik Alami, Ini Kosmetik Wajib Dipakai Gigi
Baca Juga : BPOM Rilis Daftar Produk Kosmetik Berbahaya Kalian Wajib Tahu!
Jika masih berpikir produk berlabel "hypoallergenic" atau "organik" lebih baik daripada produk lain, pikirkan lagi.
Saat ini 'tidak ada standar' untuk produk berlabel tersebut.
Sehingga sangat penting bagi kita untuk melindungi diri kita sendiri dari produk kosmetik atau skincare yang sebenarnya harus dihindari.
Baca Juga : Sering Menggosok Wajah saat Membersihkan Makeup Bisa Munculkan Kerutan
Baca Juga : Hati-hati! Badan BPOM Sita Kosmetik yang Dijual Secara Online
Berikut ini ada lima bahan yang harus dihindari dari sebuah produk skincare dan kosmetik, melansir laman Livestrong.
1. Oxybenzone
Bahan ini biasanya terdapat di sunscreen, pelembap atau lip gloss.
Ternyata, bahan ini dapat mengganggu hormon potensial, sehingga lebih baik cari produk sunscreen yang lebih aman ya Moms.
Baca Juga : 5 Penggunaan Makeup yang Bisa Menjadi Berbahaya Bagi Kesehatan
2. Phthalates
Bahan ini biasanya ada di dalam produk sabun, sampo, hairspray, cat kuku dan produk apapun yang mengandung wewangian atau fragrance.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan, “beberapa jenis phthalates telah mempengaruhi sistem reproduksi hewan di laboratorium.”
Baca Juga : Kosmetik Korea Selatan Sangat Digemari Perempuan Indonesia, Temukan Lebih Banyak Lagi di JIPREMIUM 2018!
Peneliti CDC menemukan tingkat yang dapat diukur dari banyaknya metabolit ftalat dalam urin orang-orang Amerika Serikat.
Environmental Working Group atau EWG menulis, "semakin banyak studi yang menunjukkan bahwa bahan kimia ini merusak sistem reproduksi pria."
Baca Juga : Berwajah Ngeri, Seorang Perempuan Perlihatkan Wajah Asli Tanpa Makeup Pada Kekasih, Reaksinya Tak Terduga!
Lihat postingan ini di Instagram
Sehingga EWG menyarankan untuk perempuan hamil harus menghindari cat kuku yang mengandung dibutil ftalat, dan setiap orang harus menghindari produk dengan wewangian untuk menghindari campuran kimia yang mungkin mengandung ftalat.
Baca Juga : Makeup Freckles Kekasihnya Dikritik, Verrell Bramasta Berikan Respon Tak Terduga
3. Petroleum Distillates
Bahan ini biasanya berada di dalam produk maskara.
Berdasarkan EWG, bahan yang diekstrak bahan petroleum ini dapat menyebabkan kontak dermatitis dan jika terkontaminasi dengan kotoran terkadang menyebabkan kanker.
Bahan ini diproduksi di kilang minyak, tempat yang sama dengan bahan bakar mobil, minyak pemanas dan bahan baku kimia.
Baca Juga : Tips Beauty Vlogger Agar Tak Kena Tipu Kosmetik Palsu, Begini Caranya!
4. Formaldehida
Bahan ini ada di dalam produk cat kuku, lem bulu mata, pewarna rambut dan formula keratin untuk meluruskan rambut.
Pada 2004, formaldehida dinyatakan sebagai karsinogen bagi manusia oleh International Agency on Research on Cancer (IARC).
Menurut EWG, formaldehida (juga asthmagen, neurotoksikan dan toksisitas yang dikembangkan) pernah dicampur ke banyak produk perawatan pribadi sebagai antiseptik.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Penyakit Pada Anak Diabetes tipe-1 Biasanya Mulai Terdeteksi di Usia 10-14 tahun
Penggunaan ini telah menurun, tetapi beberapa pelurus rambut (dan perawatan keratin) mengandung formaldehida dan melepaskan sejumlah besar zat kimia.
5. Toluene
Bahan ini biasa ada di cat kuku.
Bahan kimia ini membuat cat kuku mudah untuk diaplikasikan.
Baca Juga : Berita kesehatan akurat: Inilah Kebutuhan Gizi Anak di 5 Tahun Pertama Kehidupannya
Berdasarkan US Environmental Protection Agency (EPA), "Paparan inhalasi kronis manusia ke toluena menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan atas dan mata, sakit tenggorokan, pusing , dan sakit kepala."
"Studi pada manusia telah melaporkan perkembangan efeknya, seperti disfungsi CNS (Central Nervous System) dan ekstremitas kecil, pada bayi di dalam kandungan yang terpapar toluena tingkat tinggi atau pelarut campuran melalui inhalasi.”
Baca Juga : Tatjana Saphira Bagikan Tips Membeli Kosmetik Online yang Aman!
NutriSari Dukung Pertumbuhan UMKM Lewat Kreasi Minuman Kekinian dan Program Tukar Sachet Berhadiah Umrah
Source | : | Livestrong |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR