Nakita.id - Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air.
Salah satu aktor laga kawakan Indonesia, George Taka dikabarkan meninggal dunia.
George dikabarkan meninggal pada Kamis (1/11/2018) sore pukul 17.00 WIB.
Baca Juga : Sudah Kembali ke Indonesia, Ini Penampilan Maia Estianty Pasca Menikah
Aktor senior ini mengembuskan napas terakhirnya di RSIA Karunia Kasih, Jatiwarigin, Pondok Gede, Bekasi.
Kabar meninggalnya pemain Angling Dharma ini dibenarkan oleh Desty Amalia, istri George Taka.
Goerge diketahui sempat menderita penyakit jantung sebelum meninggal dunia.
Desty pun mengungkapkan, suaminya sudah mengidap penyakit jantung sejak setahun terakhir.
"Setahun dia sudah pernah serangan jantung sekali, lalu pasang ring, sekarang ya mungkin dia sedang drop," kata Desty, seperti dikutip dari Tribunnews.
George Taka pergi untuk selamanya meninggalkan istri dan ketiga anaknya.
Aktor 51 tahun itu sempat mendapat perawatan di RSIA Karunia Kasih, Jatiwaringin, Pondok Gede sebelum meninggal dunia.
Belajar dari kasus meninggalnya George Taka ini, ada baiknya kita lebih waspada pada kesehatan tubuh, Moms.
Penyakit jantung memang merupakan salah satu penyakit berbahaya yang kerap mengancam jiwa.
Terlebih serangan jantung dikabarkan banyak memakan korban dan menjadi penyebab terbanyak orang meninggal di dunia.
Sebagian besar musibah terjadi karena korban terlambat dalam penanganan saat serangan jantung mendera.
Beberapa penyebabnya adalah penyumbatan arteri koroner, aritmia, dan kelainan jantung.
Namun, adanya tanda-tanda pada tubuh bisa jadi peringatan akan datangnya penyakit mematikan ini.
Sehingga kita bisa lebih waspada dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Ternyata adanya kerutan di dahi bisa jadi tanda awal timbulnya penyakit ini.
Semakin tua seseorang, tak akan dihindari adanya banyak kerutan yang muncul di wajah.
Baca Juga : Rony Dozer Alami Diabetes Akut, Hindari dengan Langkah Mudah Ini
Namun tak sedikit pula kaum muda yang sudah memiliki kerutan.
Tak hanya mengganggu penampilan, menurut riset kerutan di wajah bisa jadi tanda penyakit berbahaya.
Penelitian yang dipresentasikan pada konferensi jantung terbesar di dunia menemukan, orang dewasa dengan dahi keriput sepuluh kali lebih berisiko meninggal di usia muda dibanding mereka yang tidak memiliki kerutan di wajah.
Petugas medis Perancis telah melakukan penelitian pada 3.221 relawan berusia 32, 42, 52 dan 62 selama 20 tahun.
Kemudian, peneliti menghitung jumlah dan kedalaman kerutan di dahi mereka.
Skor nol berarti tidak ada kerutan di dahi, sementara skor tiga artinya banyak 'kerutan dalam' di dahi.
Mereka menemukan, orang dengan skor satu memiliki risiko meninggal akibat penyakit kardiovaskular "sedikit lebih tinggi" daripada orang dengan skor nol.
Sementara yang memiliki skor dua dan tiga hampir 10 kali lebih berisiko.
Lihat postingan ini di Instagram
Para ahli mengatakan temuan mereka mengungkapkan cara yang murah dan mudah bagi dokter untuk melihat orang-orang yang berisiko tinggi terkena stroke dan serangan jantung.
Peneliti utama Yolande Esquirol, profesor di University Hospital of Toulouse di Perancis mengatakan kerutan dahi mengindikasikan, pembuluh darah arteri tersumbat atau dikenal sebagai aterosklerosis.
Kondisi ini membatasi aliran darah dan oksigen ke organ vital sehingga meningkatkan risiko pembekuan darah yang mematikan.
Baca Juga : Gaji Pilot Lion Air JT610 Disebut Hanya Rp 3,7 Juta, Bandingkan Gaji Pilot Lain Jauh Banget!
Anda tidak bisa melihat atau merasakan faktor risiko seperti kolesterol tinggi atau hipertensi.
Hanya dengan melihat wajah seseorang bisa menjadi tanda, maka kita bisa memberi saran untuk menurunkan risikonya."
Rekan peneliti, Profesor Jean Ferrieres dari Toulouse University School of Medicine mengatakan dahi keriput adalah prediktor yang lebih baik untuk gangguan jantung daripada kolesterol tinggi.
"Ini lebih tepat daripada kadar kolesterol, karena ini pertanda pembuluh darah sudah rusak.
"Kami akan menyarankan pasien dengan dahi keriput untuk pergi ke dokter dan membuat perubahan gaya hidup, seperti lebih banyak latihan dan diet yang lebih baik."
Risiko penyakit jantung meningkat seiring bertambahnya usia, tetapi gaya hidup dan intervensi medis dapat membantu mengurangi bahaya.
Profesor Kamila Hawthorne, Wakil Ketua Royal College of GPs, mengatakan temuan ini "menarik".
Baca Juga : Rony Dozer Menderita Diabetes, Hal-hal Sepele yang Sering Diabaikan Ini Bisa Jadi Tandanya
Dia mengatakan, "Setiap penelitian yang berusaha untuk membantu identifikasi yang lebih baik atau pengobatan penyakit jantung, dan lebih lanjut pemahaman kita tentang kondisi ini, disambut baik, meskipun terlihat aneh."
Sementara Profesor Jeremy Pearson, Associate Medical Director di British Heart Foundation, mengatakan,
"Mungkin keriput dapat memberi tahu kita lebih dari yang kita pikirkan tentang kesehatan jantung kita, tetapi menghitung garis tidak akan menggantikan tes untuk faktor-faktor risiko yang dapat dipahami lebih baik, seperti kolesterol tinggi dan tekanan darah."
Intinya, bila ditemukan gejala atau tanda-tanda gangguan jantung atau stroke, Moms tetap harus segera dokter untuk mendapatkan pemeriksaan yang seksama dan menyeluruh.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | The Sun,independent.co.uk |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR