Menurut Erfianne, sejak dalam kandungan anak sudah bisa mendengar, merespon, bahkan mengingat sesuatu.
"Namun informasi sejak anak dalam kandungan tidak bisa kita spekulasikan apakah dikaitkan dengan positif atau nggak.
Perlu ada proses, pengalaman, pemaknaan yang baik untuk mengubah labelling tersebut menjadi motivasi. Tidak bisa pada semua orang," ujarnya.
Oleh karena itu dirinya mengungkapkan bahwa sebaiknya setiap ibu tetap berusaha meminimalisasi perilaku labelling tersebut.
Baca Juga : Konsumsi Ini Saat Pagi Bisa Membuat Janin Cerdas, Ibu Hamil Wajib Tahu
Hal ini karena banyak dampak negatif yang bisa ditimbulkan, khususnya terhadap harga diri anak yang jadi rendah.
"Bicara dulu, berpikir kemudian, labelling paling cepat dilakukan karena kita lebih cepat ngomong dulu," pungkasnya.
Nah Moms jadi sebaiknya kita tidak melalukan tindakan tersebut pada anak ya, walaupun niatnya hanya untuk memotivasi anak.
Yuk, mari jadi orangtua yang bijak.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR