Beberapa jam sebelum ditikam, Shannon menulis sebuah catatan bahwa dia merasa suaminya 'menyiksanya'.
Michael juga menulis catatan dimana dia tidak akan pernah menyelingkuhi istrinya lagi dan akan menjadi orang baik.
Tapi ketika Shannon tidur di sofa, Micahel tiba-tiba ada di hadapannya sambil membawa pisau.
Baca Juga : 8 Cara Sederhana dan Alami Usir Cicak dari Dalam Rumah
Christopher May berkata, "Dia mengatakan 'Kau harus mati' dan menikamnya berulang kali ke dada dan perutnya, menyebabkan cedera di sejumlah bagian tubuh."
Kenyataannya, Shannon menderita banyak luka di kaki dan tubuhnya, termasuk paru-paru, hati dan usus ketika Michael berulang kali menikamnya, mengatakan kepadanya bahwa 'dia harus mati'.
Empat belas luka mendarat di dada dan payudaranya, dengan empat luka menembus organ internalnya dan 10 luka ke perutnya.
Kedua paru-parunya juga terluka dan kulitnya mendapat banyak bekas luka yang mungkin membutuhkan cangkok kulit.
Shannon harus dirawat selama 17 hari di rumah sakit dan dokter mengatakan dia sangat beruntung bisa selamat.
Baca Juga : Syachrul Anto Meninggal Saat Evakuasi Pesawat Lion Air JT 610, Sempat Rasakan Firasat Ini Sebelumnya
Sementara sang suami harus menjalani hukuman 20 tahun penjara.
Namun, Pengadilan Maidstone Crown telah mendengar bahwa Shannon memaafkan sang suami dan berencana memulai lagi sebuah keluarga begitu suaminya bebas.
Berbicara dalam sidang pengadilan Michael atas tuduhan percobaan pembunuhan, Shannon menjawab ketika ditanya bagaimana dia melihat masa depan mereka, "Hanya untuk bersama dan memiliki kehidupan yang kita berdua inginkan satu sama lain dan memiliki keluarga".
Source | : | The Sun,Metro |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR