Nakita.id - Moms, perubahan yang terjadi pada tubuh rupanya tak bisa disepelekan bahkan patut diwaspadai.
Bukan tak mungkin, perubahan tubuh tersebut bisa menjadi tanda terkena penyakit berbahaya.
Maka dari itu, mengetahui dari awal merupakan jalan tepat sehingga jika ada yang salah dengan tubuh Moms dapat segera memeriksakan diri ke dokter dengan tepat waktu.
Baca Juga : Perubahan Tubuh Saat Berhenti Merokok Dari 20 Menit Hingga 10 Tahun!
Dikutip dari brightside.me, berikut perubahan dalam tubuh yang perlu Moms perhatikan:
- Bibir kering atau pecah-pecah
Kulit mengelupas, salah satu tanda alergi.
Dalam hal ini, perhatikan kembali kosmetik yang digunakan, kemudian produk kebersihan mulut, makanan yang dikonsumsi, hingga obat-obatan.
Bibir kering atau pecah-pecah di sudut mulut, menunjukkan kurangnya vitamin B, A, dan E.
Bila Moms juga mengalami mata kering, mulut kering, dan masalah dengan sistem pencernaan, periksa ke dokter dengan segera karena ini dapat menjadi kombinasi gejala spesifik untuk penyakit autoimun yang disebut sindrom Sjogren.
- Alis rontok berlebihan
Alis yang rontok secara bertahap cukup normal terjadi.
Tetapi jika alis Moms rontok berlebihan dan hilangnya alis, maka segera hubungi dokter.
Ini dapat dihubungkan dengan tingkat aktivitas tiroid yang berlebihan atau tidak cukup.
Baca Juga : Pretty Asmara Meninggal Dunia, Begini Kondisi dan Potret Terakhirnya Ketika Sakit
- Distrofi kuku
Setiap perubahan dalam warna atau struktur kuku menjadi sinyal yang cukup mengkhawatirkan.
Karena, kuku yang tipis dan pucat bisa menjadi tanda anemia dan kurangnya zat besi di dalam tubuh.
Sementara kuku yang menguning dapat menunjukkan gangguan hati dan saluran lambung atau infeksi jamur.
Selain itu, bintik-bintik putih dan garis-garis pada kuku juga menandakan kurangnya seng, tembaga, dan yodium.
Kuku pun bisa menjadi sangat rapuh ketika kekurangan vitamin, kalsium, zat besi, dan beta-karoten dalam tubuh.
- Bibir pucat dengan kontur cerah
Jika batas merah bibir bawah menjadi bengkak dan ada gelembung kecil yang muncul di atasnya, kemungkinan Moms sensitif terhadap sinar ultraviolet.
Oleh karena itu, kurangi terkena paparan sinar matahari dengan bantuan tabir surya.
Namun, bila bagian tengah bibir juga memiliki gejala yang sama, itu adalah neurosis vegetatif.
Sementara pembengkakan dan kemerahan yang parah pada seluruh bibir menunjukkan reaksi alergi.
Baca Juga : 5 Jenis Pekerjaan Rumah Tangga yang Bisa Bikin Dads Cepat Kurus
Untuk itu, Moms lebih memerhatikan kosmetik dan pasta gigi yang digunakan atau Moms bisa konsultasi dengan dokter.
- Wajah merah
Perubahan suhu, konsumsi alkohol bisa membuat wajah jadi merah.
Akan tetapi, untuk wanita setelah berusia 40 tahun, hal itu dikarenakan penurunan kadar hormon yang menunjukkan awal menopause.
Selain itu, wajah merah juga dapat menunjukkan adanya infeksi yang menyebabkan demodicosis.
- Tumit kering
Kulit di kaki yang kering karena kekurangan vitamin A dan E.
Ini juga bisa disebabkan adanya infeksi jamur yang memengaruhi kondisi epidermis secara keseluruhan.
Bahkan disertai dengan banyak retakan di kaki dan lempengan kuku yang menguning.
Namun, jika tumit yang kering dan kasar tidak hilang meski telah mendapat perawatan dan asupan yang tepat, maka mungkin ini menjadi tanda adanya gangguan endokrin.
Baca Juga : Informasi Kehamilan Sehat Bulan 7: Lima Langkah Mencegah Wasir Saat Hamil
- Tangan kering dan kulit kering di tubuh
Untuk mengatasi kulit kering, bisa menggunakan pelembab, banyak minum air putih dan konsumsi vitamin.
Tapi, jika cara ini tidak membantu maka kunjungi dokter.
Karena kulit yang kering juga menjadi salah satu tanda umum diabetes dan hipotiroidisme.
Namun, bila kulit tidak kasar dan terkelupas tetapi penuh dengan retakan, mungkin disebabkan oleh reaksi alami terhadap paparan kimia.
- Deformitas kaki
Biasanya wanita cenderung mengalami deformitas kaki.
Alasannya, karena penggunaan sepatu hak tinggi menyebabkan distribusi beban yang tidak merata terjadi, menempatkan beban terbesar di area lengkungan melintang.
Ketika lengkungan ini tidak dapat menahan beban seperti itu, kaki menjadi sakit, tidak nyaman dan ini bisa menunjukkan awal deformasi kaki.
Baca Juga : Hasil Test Pack Akurat, Lakukan 8 Langkah Sederhana Ini
- Noda putih pada gigi
Fluorosis gigi adalah penyakit kronis yang berkembang baik sebelum tumbuh gigi atau setelahnya (ketika mengonsumsi sejumlah besar air atau produk dengan kandungan senyawa fluorin yang tinggi).
Ada 5 jenis klasifikasi fluorosis: dipertanyakan, sangat ringan, ringan, sedang, dan berat.
- Rambut rontok
Rata-rata, seseorang mengalami kerontokan rambut sekitar 100 helai setiap harinya karena folikel rambut melewati tahap pertumbuhan tertentu yang dapat berlangsung dari 2 hingga 8 tahun.
Ketika tahap pertumbuhan berakhir, rambut mulai tumbuh setelah istirahat 2 bulan.
Ini berarti pada satu titik waktu, 80%-90% rambut seseorang sedang tumbuh, sedangkan sisanya adalah rambut rontok atau sedang dalam fase istirahat.
Namun, jika rambut yang rontok terlalu banyak maka baiknya berkonsultasi dengan dokter, sebab ada banyak penyakit yang dapat bersembunyi di balik gejala ini, seperti infeksi kulit, gangguan tiroid, gangguan autoimun, dll.
Baca Juga : Kebiasaan Bermain Ponsel Efektif Picu Kanker, Lakukan 6 Cara Ini untuk Kurangi Dampak Radiasi!
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | brightside.me |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR