"Bapak ibu setiap hari melihat saya di lapangan di laut," kata Syaugi sambil terisak.
Pernyataan Syaugi terhenti, rona wajahnya berubah menjadi redup.
"Maaf," lanjutnya dengan terbata-bata, seolah tak bisa berkata-kata banyak. Tapi ia harus menjalani tugasnya.
Baca Juga : Taruhan Nyawa demi Nyawa, Angkat Topi Paling Tinggi Untuk Para Pahlawan yang Gugur dalam Misi Kemanusiaan
Seperti tayangan yang disiarkan Kompas TV, Syaugi mengatakan bahwa pihaknya tak akan menyerah untuk melakukan pencarian pesawat dan korban Lion Air JT610.
"Saya untuk melakukan pencarian ini," ia berhenti berkata-kata lagi.
"Saya tidak menyerah," ucapnya sembari menahan air mata yang sebenarnya tak lagi bisa dibendungnya.
Baca Juga : Syachrul Anto Meninggal Saat Evakuasi Pesawat Lion Air JT 610, Sempat Rasakan Firasat Ini Sebelumnya
Syaugi kemudian mengusap kedua matanya yang telah berlinang air mata. Suaranya terdengar parau, seolah benar-benar merasakan perasaan korban.
Keluarga korban, juga para awak media yang mengikuti konferensi pers tersebut kemudian terlihat berdiri seraya bertepuk tangan.
View this post on InstagramKalau diminta memilih ngedate sama suami, mending makan bareng atau nonton bareng ya, Moms?☺️
Source | : | tribun bogor |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR