Dermatitis seboroik menyebabkan ruam berkembang pada area kulit yang mengandung banyak kelenjar penghasil minyak.
Pada bayi, ruam pada umumnya muncul di kulit kepala. Kondisi ini disebut pula cradle cap atau cradle topi.
Selain di kepala, cradle cap juga dapat terjadi di pipi. Terutama di sekitar mata dan hidung.
Ruam cradle cap memiliki karakteristik kemerahan dan peradangan, penampilan berminyak atau tak berminyak, dan bercak putih atau kuning bersisik atau berkerak.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Zee Zee Shahab Alami Penyumbatan Plasenta Saat Hamil Anak Kedua, Apakah itu?
Pada umumnya, cradle cap tidak berbahaya dan hilang antara usia 6 dan 12 bulan.
Jika anak tidak mengalami ketidaknyamanan, perawatan mungkin tidak diperlukan.
Untuk gejala ringan, Moms bisa membeli obat bebas, seperti krim antijamur dan sampo obat.
Baca Juga : Agar Anak Cerdas, Moms Wajib Lakukan 3 Stimulasi Dasar Ini Saat Hamil
Jangan lupa untuk bicarakan dengan dokter sebelum menggunakan produk ini pada bayi.
Namun jika cradle cap bersisik, oleskan minyak mineral atau petroleum jelly ke kulit kepala bayi 1 jam sebelum menggunakan sampo antiketombe.
Untuk bayi dengan gejala yang lebih berat, sebiknya segera lakukan pemeriksaan pada dokter.
Terutama saat bayi kulit bayi terasa panas, mengeluarkan cairan, dan bau yang tidak enak.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | medicalnewstoday.com,healthxchange.sg |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR