Tabloid-Nakita.com - "Ibu Mayke, anak lelaki saya (5,5), duduk di TK B. Sejak ada kejadian tak menyenangkan di kelasnya, yaitu diganggu anak lain hingga jatuh, ia jadi tidak mau sekolah. Lalu di sekolah, kata gurunya suka mogok melakukan aktivitas. Saya pindahkan ke sekolah baru agar anaknya senang lagi ke sekolah. Tetapi sepertinya dia jadi trauma karena di sekolah baru ini anak saya jadi suka menentang gurunya. Saya jadi bingung, bagaimana agar anak saya semangat ke sekolah dan senang menerima pelajaran lagi? Terima kasih atas jawaban Ibu Mayke." (Mia, Bandung)
Nah, apa kiat menghadapi anak yang mogok sekolah?
Ibu Mia, bila tidak ada peristiwa yang sangat mengancam keberadaan anak di sekolah, lebih baik mencari solusi bagaimana mengatasinya sebab kita perlu mempersiapkan agar anak tidak “cengeng”, belajar menghadapi, dan bukan lari dari masalah. Sudah nyata buktinya dengan pindah sekolah pun muncul masalah lain. Jadi perlu dicari apa sumber masalahnya.
Putra Ibu Mia tampaknya perlu dibantu untuk meningkatkan rasa percaya dirinya agar dia tidak mudah cemas, dapat menyesuaikan diri dengan teman sekelasnya, dan lebih berani menghadapi masalah. Dugaan saya anak ini kurang bergaul sehingga tidak punya kiat–kiat berteman dan mengatasi gangguan teman dan menjadi terlalu sensitif.
Bagaimana perilaku anak sehari-hari ketika di rumah? Apakah sudah dilatih agar bisa memenuhi kebutuhannya sendiri? Misal, makan, ambil minum sendiri, mandi sendiri, mengenakan pakaian, sepatu, menyiapkan perlengkapan untuk ke TK? Ini merupakan skill mendasar untuk anak menghadapi dunia luar. Sayangnya orangtua kerap kali lupa dan masih melayani semua kebutuhan anak.
Pertanyaan “bagaimana membuat anak agar senang sekolah?” tidak bisa dijawab begitu saja, sebab membutuhkan usaha dari orangtua dan anak dengan cara melatih anak lebih mandiri, bergaul dengan teman sebaya, percaya diri, terbiasa melakukan kegiatan bermain seperti yang saya tulis di atas. Kalau dia suka berteman, maka ke sekolah bisa menjadi kesenangannya karena bisa bermain dengan teman-teman. Kalau dia merasa mampu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru, maka anak akan bersemangat untuk ke sekolah.
Asuhan: Dra. Mayke S. Tedjasaputra, MSI, Play Therapist & Psikolog
Penulis | : | Dini Felicitas |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR