Dalam sehari, minimal janin bergerak 10 kali. Jika ia diam saja, segera konsultasikan ke dokter. Takutnya, janin meninggal di kandungan.
Janin dikatakan meninggal di kandungan atau Intra Uterin Fetal Death (IUFD) jika usia kehamilan sudah lebih dari 20 minggu dan janin sudah mencapai berat 500 g atau lebih. Jika kematian terjadi di bawah usia tersebut atau terjadi di trimester pertama, disebut keguguran atau abortus.
Umumnya, ketika janin meninggal di dalam kandungan, tubuh Mama segera bereaksi penolakan, entah lewat sakit perut, kontraksi, mual, dan lainnya. Namun bisa saja tanda ini tidak muncul sehingga Mama terlambat menyadari bahwa janinnya telah meninggal. Jika hal ini terjadi hingga dua minggu, akan mengganggu pembekuan darah Mama karena zat pembekuan darah atau brinogennya turun. Bahayanya, saat persalinan akan terjadi perdarahan cukup hebat dan sulit berhenti.
Meski tanda-tanda reaksi penolakan tubuh terhadap kematian janin di kandungan tak selalu muncul, bukan berarti kita tak dapat mendeteksinya. Untuk mendeteksinya pun, bukan hanya dokter yang bisa melakukannya, tetapi juga Mama. Caranya?
Cermati ketiga tanda kematian janin di dalam kandungan berikut ini!
1. Gerakan hebat.
Sebelumnya Mama mungkin merasakan ada gerakan di perut. Gerakan-gerakan janin yang masih hidup umumnya halus, terpola, dan konsisten. Nah, bila tiba-tiba gerakan-gerakannya terasa berbeda, bisa saja menjadi hebat atau malah sangat lemah kemudian berhenti dimana bayi sedang sekarat. Karena itu, Mama dianjurkan untuk memerhatikan, bahkan menghitung gerakan-gerakan janin sehingga dapat merasakan jika ada perubahan.
2. Tak ada gerakan janin.
Di usia 5 bulan, umumnya janin sudah menunjukkan gerakan-gerakannya. Jika kemudian ia sama sekali tak menunjukkan gerakan-gerakannya, Mama perlu waspada. Sebab, normalnya janin melakukan gerakan minimal 10 kali dalam sehari. Jika tak menunjukkan gerakan dikhawatirkan ia telah meninggal.
3. Perut tak bertambah besar.
Rahim membesar jika ada pertumbuhan janin. Begitu sebaliknya, rahim dan perut tak akan membesar jika janin telah meninggal. Sebab, janin yang telah meninggal, tentu pertumbuhannya berhenti dan tak akan membuat rahim membesar.
Nah, itulah tanda-tanda janin meninggal di dalam kandungan. Coba cermati gerakan janin untuk mencegah hal ini terjadi.
Narasumber: Dr. Bambang Fadjar, SpOG, dari RS Premier Bintaro Tangerang, Banten
(Irfan Hasuki)
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Penulis | : | Dini Felicitas |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR