Nakita.id - Kesal, marah, sedih, semuanya bercampur menjadi satu, yang mana akan Moms rasakan ketika menjelang menstruasi.
Kondisi ini disebut dengan premenstrual syndrome (PMS), yaitu kondisi yang memengaruhi emosi perempuan, kesehatan fisik, dan perilaku saat menjelang menstruasi.
PMS adalah kondisi yang sangat umum, bahkan sebagian besar atau tepatnya 85% perempuan menjelang menstruasi akan mengalami kondisi ini.
Akan tetapi, kondisi PMS nyatanya dapat menganggu kondisi fisik dan psikis, akibat dari emosi yang tidak stabil.
Baca Juga : Perempuan Gemuk Rentan Mengalami Gangguan Menstruasi, Ini Penyebabnya!
Gejala PMS umumnya dimulai sejak 5 hingga 11 hari menjelang menstruasi dan akan hilang begitu saja ketika menstruasi dimulai.
Pada dasarnya, penyebab pasti PMS masih belum dapat dipastikan, tapi dilansir dari laman healtline.com, sejumlah peneliti percaya bahwa PMS disebabkan oleh perubahan hormon.
Khususnya adalah perubahan hormon seks dan tingkat serotonin pada awal siklus menstruasi.
Serotonin adalah zat kimia di otak dan usus yang memengaruhi suasana hati, emosi, dan pikiran, sehingga tingkat serotonon bisa memengaruhi suasana hati.
Baca Juga : Penyakit yang Harus Diwaspadai oleh Ibu Hamil, Yuk Cegah dari Sekarang
Lalu, kadar estrogen dan progesteron meningkat selama waktu-waktu tertentu dalam sebulan, dan peningkatan ini dapat menyebabkan perubahan suasan hati, kecemasan, dan iritabilitas.
Steroid ovarium juga memodulasi aktivitas di bagian otak Moms yang berhubungan dengan gejala PMS.
Selain merasa ketidakstabilan emosi, PMS pun memiliki gejala lainnya, yang meliputi, perut kembung, sakit perut, payudara sakit, timbul jerawat.
Kemudian, mengidam makanan, sembelit, diaere, sakit kepala, kelelahan, perubahan pola tidur, gelisah, serta sensitif terhadap cahaya dan suara.
Baca Juga : Ini 7 Tips Untuk Mengatasi Rasa Lapar Ingin Ngemil Saat Moms PMS!
Menurut jurnal American Family Physician, hampir 80% gejala PMS biasanya ringan dan sedang, serta tidak secara substansial memengaruhi fungsi sehari-hari.
Akan tetapi, sekitar 20-32% perempuan melaporkan gejala sedang sampai berat yang dapat memengaruhi beberapa aspek kehidupan.
Tingkat keparahan gejala dapat bervariasi pada setiap individu dan bulannya.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | healthline.com |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR