Nakita.id - Bagi sebagian ibu hamil, terutama bagi ibu-ibu yang baru pertama kali hamil, proses mengandung dianggap sebagai sebuah "misteri".
Pengalaman ini selain membawa kebahagiaan juga mengundang rasa khawatir.
"Apa yang harus aku lakukan agar kehamilanku lancar? Boleh enggak ya melakukan ini-itu?" Begitu banyak pertanyaan berkecamuk dalam benak ibu.
Baca Juga : Bak Putri Korea, Natasha Rizky Bagikan Foto Kehamilan Tema Kerajaan Korea
Salah satu yang sering dikhawatirkan ibu hamil adalah aktivitas fisik yang berat. Juga, seberat apa kegiatan itu sehingga dapat menyebabkan janin gugur atau lahir prematur.
Sebaliknya, ada juga yang cuek dengan kehamilannya, tetap beraktivitas fisik sampai-sampai sang jabang bayi harus lahir prematur. Belum lagi masalah campur aduknya mitos dan fakta ilmiah.
Baca Juga : Aktivitas Ibu Hamil Selama Puasa
Sebagai jawabannya, menurut dr. Didi Danukusumo, Sp.OG, dari RSB Panti Nugraha, Jakarta, mari kita bersandar pada evidence based medicine atau praktek kedokteran berdasarkan bukti-bukti.
Jadi, bukan berdasarkan mitos atau pendapat masyarakat yang berkembang menjadi sebuah pandangan umum yang diyakini sepenuhnya.
Sementara dalam kajian ilmiah juga ada yang disebut metaanalisis, yaitu kumpulan sedemikian banyak penelitian yang dapat dijadikan pedoman atau panduan.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Semakin Banyak Anak Terkena Hipertensi, Kebiasaan Ini Penyebabnya!
Dengan demikian bisa diketahui mana yang hanya berupa mitos dan mana yang benar-benar sudah terbukti secara ilmiah.
Aktivitas fisik yang kelewat berat memang kerap dituding sebagai penyebab keguguran.
Padahal, 90% keguguran yang terjadi pada kehamilan trimester pertama disebabkan oleh masalah atau gangguan konsepsi, seperti adanya kelainan kromosom dan sebagainya.
Jadi, bukan karena faktor aktivitas fisik atau eksternal, melainkan faktor internal.
Namun, anggapan bahwa wanita hamil perlu hati-hati menjaga kandungannya memang benar.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Ciri Moms Berisiko Terkena Diabetes Gestasional
Dalam beberapa kasus, persalinan prematur memang bisa terjadi pada ibu hamil yang terlalu lelah akibat melakukan berbagai aktivitas fisik yang berat.
Faktor kecapekan ini berpeluang menimbulkan kontraksi dini.
Masalahnya, tak ada ukuran atau skala kapan seseorang bisa dibilang kecapekan atau tidak. Hanya yang bersangkutanlah yang bisa mengetahuinya.
Jadi, secara objektif memang susah juga menentukan aktivitas berat yang bagaimana yang tidak boleh dilakukan seorang ibu hamil.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Begini Pola Makan Sehat Bagi Ibu Hamil dengan Diabetes Menurut Dokter!
Tak boleh luput diperhatikan sebetulnya adalah faktor penyakit. Di antaranya ibu hamil yang menderita diabetes, jantung, atau penyakit "serius" lainnya.
Penyakit-penyakit tersebut amat berpeluang menyebabkan kematian bayi setiap saat, bayi lahir besar, atau bayi lahir dengan kelainan.
Rayakan Ultah ke-10, Beautyhaul Berikan Diskon Hingga 90% dari Puluhan Brand Kecantikan di Beautyhaul Mart 2024
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR