Nakita.id - Moms mumgkin tidak asing lagi mendengar tentang penyakit sinusitis.
Namun, apa penyebab dan tanda penyakit sinusitis yang sering menyerang hidung ini ya Moms?
Sebelum membahas sinusitis, yuk ketahui lebih lanjut tentang fungsi hidung.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Atasi Sinus Dengan Metode 20 Detik, Begini Caranya!
Hidung memang merupakan organ yang penting bagi kehidupan. Melalui organ inilah biasanya udara dihirup dan diembuskan.
Karena memiliki arti penting bagi kehidupan, kesehatan terhadap organ yang satu ini pun menjadi hal penting untuk selalu dijaga.
Sayangnya tidak jarang yang menyepelekan kondis-kondisi tertentu terkait dengan hidung.
Misalnya saja sering bersin di pagi hari, tapi tidak sering bersin pada siang hari(meski tidak diobati).
Kondisi ini, karena menghilang tanpa pengobatan, sering kali dianggap tidak serius.
Padahal, kondisi tersebut bisa jadi merupakan awal terjadinya sinusitis.
Baca Juga : Informasi Awal Kehamilan : Mengatasi Stres Saat Hamil Secara Alami
Sinusitis adalah infeksi di dalam rongga sinus yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
Selain sering bersin di pagi hari, terdapat beberapa kondisi lain yang menjadi gejala sinusitis.
- Sakit daerah wajah saat menderita batuk pilek yang disertai perubahan warna pada lendir
- Penurunan fungsi hidung , atau rasa sakit di sekitar pipi atau dahi saat sujud atau naik pesawat.
Jika dibiarkan infeksi dapat menyebar ke organ lain yang ada di kepala, seperti mata dan rahang atas, komplikasinya berupa infeksi mata dan jaringan sekitarnya, trombosis, meningitis, abses otak dan infeksi tulang.
Baca Juga : Selain Kebiasaan Makan, Beberapa Hal Ini Bisa Menyebabkan Ginjal Rusak
Gejala komplikasi pada sinusitis termasuk:
- Kemerahan atau bengkak di rongga mata atau mata
- Nyeri saat mengerakkan mata
- Perubahan kemampuan melihat
- Terlalu peka terhadap cahaya
- Pembengkakan dahi
- Sakit kepala parah
- Demam
- Kebingungan.
Selain sinusitis, kondisi lain yang kerap ditemukan di hidung adalah deviasi septum yaitu tulang hidung yang tajam yang menusuk konka (biasa disebut tulang hidung yang bengkok).
Kondisi ini bisa terjadi akibat kecelakaan atau karena ketidaksamaan perkembangan antara tulang hidung dengan tulang tengkorak.
Baca Juga : Mayangsari Sempat Ketahuan Merokok, Ini Penampilannya Saat Arisan Bersama Para Seleb
Jika tidak ditangani segera dan dengan baik, deviasi septum dapat menyebabkan sakit kepala dan menghambat napas.
Pada kasus hidung tersumbat yang ringan dapat diobati dengan mengecilkan konka menggunakan obat semprot.
Tapi jika terapi tersebut tidak berhasil, harus dilakukan tindakan operasi.
Tindakan yang dapat dilakukan adalah konka reduksi dengan pemanfaatan endoskopi. Endoskopi pun dapat diaplikasikan pada penanganan sinusitis.
Tindakan yang dilakukan disebut FESS (Fungtional Endoseopic Sinus Surgery). (*)
Source | : | web md,medical news today |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR