Nakita.id – Seorang ibu muda, sebut saja dia Vera, mengeluh tak kunjung datang bulan.
Awalnya Vera tak terlalu ambil pusing mengenai hal ini.
Sebab masih memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya.
Tapi yang membuat Vera stres, manakala kontrol ke dokter dan mengeluhkan hal tersebut, dokter yang memeriksanya mendiagnosa dirinya menderita hiperplasia endometrium alias penebalan dinding rahim, yang tak ada hubungannya sama sekali dengan aktivitas menyusui.
Baca Juga : Ingin Redakan Stres, Blogger Asal Swedia Ini Baluri Tubuhnya Pakai Darah Menstruasi yang Jadi Kontroversi
Memang adakalanya ibu yang menyusui tak segera mengalami menstruasi karena pengaruh keseimbangan hormon.
Namun, adakalanya absen haid setelah masa menyusui disebabkan hal lain yang tidak normal.
Antara lain karena hiperplasia endometrium alias penebalan dinding rahim.
Kondisi ini, jelas dr. Boyke Dian Nugraha, Sp.OG, MARS, dari Klinik Pasutri, Jakarta, gejalanya; siklus menstruasi tak teratur, tak kunjung haid dalam jangka waktu lama, atau menstruasi terus-menerus dan banyak.
Baca Juga : Penyebab Emosi Tidak Stabil dan Sering Marah Menjelang Menstruasi
Selain itu sering mengalami vlek bahkan muncul gangguan sakit kepala, mudah lelah dan sebagainya.
Dampak berikutnya, penderita hiperplasia endometrium bisa mengalami kesulitan hamil dan menderita anemia.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR