Nakita.id - Sebuah penelitian menunjukkan bahwa lingkungan tidur yang bising atau berisik dapat berkontribusi pada infertilitas pria.
Juga menyarankan untuk tidak berada dalam keadaan bising saat tertidur di malam hari, karena mengganggu kemampuan pria untuk bereproduksi.
Penelitian yang dipublikasikan online dalam Environmental Pollution, menemukan bahwa paparan jangka panjang terhadap lingkungan yang bising, terutama di malam hari ketika mencoba untuk tidur, dapat berkontribusi pada masalah yang terus berkembang ini.
Baca Juga : Percaya Atau Tidak, Makan Kacang Dapat Menurunkan Berat Badan
Studi ini menunjukkan bahwa tingkat kebisingan 55dB, setara dengan suara jalan di pinggiran kota, menyebabkan infertilitas atau ketidaksuburan pada pria.
Namun, penelitian itu tidak mengungkapkan secara pasti bagaimana kebisingan mempengaruhi kesuburan pria.
"Infertilitas menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan karena efek merugikan yang tak terduga pada kesehatan dan kualitas hidup, juga pengeluaran berat pada sistem kesehatan," kata Dr Jin-Young Min, rekan penulis studi tersebut, dikutip dari ScienceDaily.
Baca Juga : Inilah Alasannya Suara Bising Dapat Memengaruhi Kesehatan Jantung
"Kami tahu paparan kebisingan memiliki efek pada kesuburan laki-laki pada hewan, tetapi penelitian kami adalah yang pertama menunjukkan risiko paparan kebisingan lingkungan pada infertilitas pria pada manusia."
Untuk penelitian ini, tim dari Seoul National University di Republik Korea menganalisis catatan kesehatan 206.492 pria antara usia 20 dan 59.
Dengan menggunakan informasi ini, mereka menghitung tingkat paparan kebisingan yang kemungkinan dilakukan oleh para pria untuk menggunakan National Noise Information System.
Baca Juga : Bila Tak Kunjung Hamil, Tes Kesuburan Perempuan Ini Perlu Dilakukan!
Dengan menggunakan alat ini, tim menemukan bahwa pria yang terpapar kebisingan di atas 55 dB pada malam hari, secara signifikan lebih mungkin didiagnosis tidak subur.
Pada awalnya, tautan ini tidak jelas, tetapi ketika tim menyesuaikan faktor-faktor lain seperti BMI (Indeks Massa Tubuh), status merokok, usia dan pendapatan keseluruhan, hubungan antara kesuburan dan suara bising di malam hari menjadi lebih jelas.
Baca Juga : Jangan Buang Biji Alpukat, Bisa Bermanfaat Untuk Kecantikan!
"Salah satu masalah terbesar yang dihadapi dunia saat ini adalah pencemaran lingkungan; perhatian khusus saya adalah apa yang dideskripsikan oleh Theo Colborn dalam bukunya 'Our Stolen Future': bahwa penurunan cepat jumlah sperma pria di abad ke-20 disebabkan oleh polusi lingkungan, "tambah Min.
"Jika kecenderungan ini berlanjut, manusia di masa depan tidak akan dapat memiliki kehamilan dan persalinan normal. Jika seorang pria mendapati kondisi ketidaksuburan, perlu mempertimbangkan paparan pencemaran lingkungan sebagai faktor risiko."
Selain berada di lingkungan tidur yang bising, studi terbaru lainnya menunjukkan bahwa tidur terlalu larut alias begadang juga dapat berdampak buruk pada kesuburan pria.
Baca Juga : Kram Kaki Bisa Menjadi Tanda Peringatan Menjalani Diet yang Salah!
Penelitian yang dipublikasikan online di Medical Science Monitor, menemukan bahwa tidur larut malam dan tidur lebih sedikit dapat menghancurkan sperma yang sehat dan mengakibatkan infertilitas pria.
Para peneliti menduga ini mungkin karena tidur terlalu larut dapat memicu "antibodi" sperma yang merusak sperma yang sehat.
Tingkat antibodi yang lebih tinggi akan menyulitkan sperma yang sehat untuk mencapai sel telur wanita untuk pembuahan.
Shopee Bersama Tasya Kamila dan Bittersweet by Najla Ceritakan Dampak Positif Inovasi dalam Berdayakan Ekosistem
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR