"Salah satu masalah terbesar yang dihadapi dunia saat ini adalah pencemaran lingkungan; perhatian khusus saya adalah apa yang dideskripsikan oleh Theo Colborn dalam bukunya 'Our Stolen Future': bahwa penurunan cepat jumlah sperma pria di abad ke-20 disebabkan oleh polusi lingkungan, "tambah Min.
"Jika kecenderungan ini berlanjut, manusia di masa depan tidak akan dapat memiliki kehamilan dan persalinan normal. Jika seorang pria mendapati kondisi ketidaksuburan, perlu mempertimbangkan paparan pencemaran lingkungan sebagai faktor risiko."
Selain berada di lingkungan tidur yang bising, studi terbaru lainnya menunjukkan bahwa tidur terlalu larut alias begadang juga dapat berdampak buruk pada kesuburan pria.
Baca Juga : Kram Kaki Bisa Menjadi Tanda Peringatan Menjalani Diet yang Salah!
Penelitian yang dipublikasikan online di Medical Science Monitor, menemukan bahwa tidur larut malam dan tidur lebih sedikit dapat menghancurkan sperma yang sehat dan mengakibatkan infertilitas pria.
Para peneliti menduga ini mungkin karena tidur terlalu larut dapat memicu "antibodi" sperma yang merusak sperma yang sehat.
Tingkat antibodi yang lebih tinggi akan menyulitkan sperma yang sehat untuk mencapai sel telur wanita untuk pembuahan.
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR