Nakita.id - Perjalanan rumah tangga Maia Estianty dan Ahmad Dhani memang dipenuhi lika-liku panjang.
Tidak hanya isu orang ketiga yang mewarnai perpecahan Maia dan Dhani, tapi juga soal isu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Mengisahkan kembali pengalaman pahitnya di masa lalu dalam acara Kata Hati yang dipandu Raffi Ahmad pada 2013 silam, Maia Estianty mengakui dirinya mendapatkan KDRT.
Baca Juga : Berita Kesehatan: 9 Penyakit Penyebab Telapak Kaki Terasa Panas, Jangan Diabaikan!
"Aku sempat salat istikharah berkali-kali, pas sholat istikharah ketiga itu (Al, El, Dul) enggak tahu kenapa di depan mereka itu mereka lihat bagaimana bapaknya memperlakukan aku.
Makannya waktu itu sempat ada gosip KDRT kan, bagaimana dia memperlakukan aku di depan mereka," jelas Maia.
Akhirnya setelah ketiga anak mereka melihat perilaku ayah kepada bundanya, Al, El dan Dul meminta keduanya untuk berpisah saja.
Baca Juga : Adjie Massaid Meninggal Dunia Usai Bermain Futsal, Kenali Gejala Gagal Jantung Saat Olahraga!
Ternyata, KDRT sendiri bisa dipicu oleh berbagai sebab seperti perbedaan pendapat, perselisihan, emosi marah, rasa posesif dan kecemburuan.
Dilansir dari Psychology Today, sebenarnya tabiat pasangan berpotensi melakukan KDRT bisa dilihat sejak awal hubungan.
1. Blamer (suka menyalahkan)
Orang yang suka menyalahkan pasangannya dalam kondisi apa pun punya kecenderungan melakukan KDRT.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali 8 Ciri-Ciri Bayi Sudah Masuk Panggul
Hindarilah orang yang selalu menyalahkan orang lain tanpa melakukan introspeksi diri.
Ketika menyalahkan orang lain, dia hanya ingin terlihat lebih benar dan lebih berkuasa daripada yang lain.
2. Rasa benci
Perasaan benci termasuk dalam emosi negatif yang berfokus pada persepsi ketidakadilan.
Baca Juga : Sempat Dikucilkan dan Dibawa ke Dokter Jiwa, Ini Kisah Perempuan Jenius Asal Surabaya
Orang yang memiliki rasa benci yang tinggi menganggap mereka tidak mendapatkan bantuan, sanjungan, pujian, perhatian serta hadiah dari orang lain.
Semua orang punya standar 'ketidakadilan' dalam hidup, tapi nyatanya kita harus menerima dan melanjutkan hidup.
Sedangkan, orang yang membenci akan berfokus pada kebenciannya dan tidak mau disalahkan.
Baca Juga : Membentak dan Memukul Anak Bukan Cara Efektif Untuk Ajarkan Disiplin, Ini Cara yang Benar!
3. Merasa berhak atau punya hak
Orang dengan rasa kepemilikan 'hak' yang tinggi menganggap diri mereka harus mendapatkan apa yang mereka mau.
Mereka juga merasa harus mendapatkan perlakuan istimewa dari orang lain.
Karena standar yang terlalu tinggi itulah, mereka bisa sangat kecewa apabila tak mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Baca Juga : Aktris Olivia Munn Bocorkan Rahasia Wajah Tanpa Keriput, Cukup Makan 1 Jenis Makanan Ini!
4. Bersifat superior
Superior adalah sifat di mana orang merasa dirinya lebih baik dari pada orang lain.
Bentuk paling menyakitkan dari KDRT adalah tidak mengakui hak-hak pasangan hidup selain kepentingan dirinya sendiri alias tidak memberikan kebebasan pada pasangan.
Orang superior biasanya bersikap selalu benar dan tidak suka apabila pendapatnya ditentang.
Baca Juga : Maia Estianty Menikah, VJ Daniel: 'Enggak Bisa Bercanda Ahmad Danil Lagi!'
5. Sarkasme (menggunakan kata-kata pedas)
Sarkasme bisa berwujud banyak, tapi yang biasa terjadi di masyarakat adalah penggunaan kata-kata kasar dan pedas dalam berbicara.
Tujuan dari perilaku sarksame ini adalah untuk menggoncang kepercayaan dan harga diri orang lain.
Orang yang bersifat sarkastik biasanya ingin terlihat paling benar dan paling pintar.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | psychologytoday,Nakita.ID |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR