Nakita.id – Semua Ibu, seperti halnya Moms, tentu ingin melahirkan bayi normal, bukan prematur.
Tapi, manusia boleh berencana, Tuhan-lah yang menentukan. Usia kehamilan boleh jadi sudah dihitung cermat.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Tidak Boleh Sembarangan, Inilah Perawatan Khusus dan Spesial Bayi Prematur
Segala persiapan menyambut si kecil pun sudah dilakukan.
Namun belum genap berusia 37 minggu, si jabang bayi sudah lahir karena satu dan lain hal, alias lahir prematur.
Kelahiran bayi prematur tentulah membawa serangkaian efek.
Tak heran kalau bayi prematur perlu mendapat perawatan istimewa.
Sebelum lebih jauh mengulas prihal bayi prematur, apakah Moms tahu apa yang dimaksud bayi prematur?
Baca Juga : Penyakit pada Bayi Prematur dalam Jangka Panjang, Mulai dari Gangguan Psikologis Hingga Kebutaan
Menurut dr. Hari Martono, SpA., bayi prematur adalah yang lahir belum cukup bulan.
Berdasarkan kesepakatan WHO, belum cukup bulan ini dibagi lagi menjadi 3, yaitu:
* Kurang bulan adalah bayi yang lahir pada usia kurang dari 37 minggu.
* Sangat kurang bulan adalah bayi yang lahir pada usia kurang dari 34 minggu.
* Amat sangat kurang bulan adalah bayi yang lahir pada usia kurang dari 28 minggu.
Makin pendek usia kehamilan ibu, maka kemungkinan terjadinya komplikasi pada bayi makin besar.
Baca Juga : Moms Harus Tahu, Berikut 8 Penyakit Jangka Pendek pada Bayi Prematur
Selain penggolongan berdasarkan usia kehamilan, ahli lain menggolongkan bayi prematur berdasarkan berat badan saat lahir.
"Bayi-bayi yang lahir dengan berat badan di bawah 2.500 gram, ada yang mengategorikannya sebagai bayi prematur," lanjut dokter spesialis anak dari RS Pondok Indah, Jakarta ini.
Penting diperhatikan, salah satu alasan yang harus dipertimbangkan ibu hamil dalam memilih tempat bersalin adalah kecukupan alat untuk membantu persalinan.
"Kalau bayi terlahir prematur, mau tidak mau bayinya pasti dirujuk ke RS yang mempunyai peralatan lengkap," tambah Hari.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali Seluk Beluk Diabetes Tipe 1 Pada Anak
Mengapa harus begitu? Lebih jauh Hari menjelaskan, "Bagaimanapun bayi yang terlahir belum cukup bulan, memiliki kemampuan beradaptasi yang masih sangat rendah dengan dunia luar. Organ-organ tubuhnya pun belum berkembang sempurna."
Seharusnya, di minggu-minggu tersebut si bayi masih berada dalam kandungan dengan segala kenyamanannya, dan bukan malah berjuang keras beradaptasi dengan dunia luar.
Sebagai akibatnya, jelas ada serangkaian dampak yang mungkin muncul menyusul kelahiran yang belum waktunya:
* Gagal napas (asfiksia)
Belum matangnya organ tubuh, terutama paru-paru, memungkinkan bayi prematur mengalami gagal napas.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Seorang Bayi Alami Gangguan Hati Akibat Minyak Gosok, Kandungan Ini Penyebabnya!
Untuk mengatasinya, dokter akan melakukan resusitasi (usaha bernapas kembali dengan pernapasan buatan atau pijat dan rangsang jantung).
* Gangguan otak
Bila gagal napas dibiarkan saja, bukan tak mungkin akibat yang lebih serius akan dialami bayi prematur.
Contohnya, kerusakan pada otak yang merupakan organ tubuh yang vital.
* Pembuluh darah tidak menutup
Sebelum lahir, ada pembuluh darah yang digunakan bayi untuk bernapas. Pembuluh darah ini seharusnya menutup dengan sendirinya begitu bayi lahir.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Minum Kopi Selama Kehamilan, Apakah Ini Aman?
Namun karena lahir prematur, bisa jadi pembuluh darah tersebut tetap terbuka, sehingga menimbulkan serangkaian masalah.
* Saluran cerna belum berfungsi penuh
Saluran cerna yang belum matang juga akan menimbulkan dampak pada bayi prematur.
Ditambah lagi refleks isap dan kemampuan menelannya yang belum berfungsi dengan baik.
ASI bisa diberikan melalui pipet plastik bila bayi belum kuat mengisap langsung dari ibunya.
Setelah lahir, sebaiknya si bayi tidak dipuasakan terlalu lama. Idealnya, sekitar 24-72 jam pertama ia sudah mendapat tambahan nutrisi. Bila perlu, manfaatkan cairan infus.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Minum Kopi Selama Kehamilan, Apakah Ini Aman?
* Kuning
Fungsi hati yang belum maksimal akan menyebabkan hemoglobin menumpuk, karena tidak bisa diproses. Akibatnya, bayi menjadi kuning.
* Infeksi
Kalau bayi cukup bulan saja berkemungkinan memiliki daya tahan tubuh yang relatif masih rendah, apalagi bayi yang lahir prematur.
Salah satu masalah yang mungkin timbul adalah mudahnya ia terkena infeksi.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Minum Kopi Selama Kehamilan, Apakah Ini Aman?
Bagaimana Moms, semoga sudah semakin jelas dan paham mengapa bayi prematur tidak bisa dirawat secara serampangan.
Walau demikian bukan berarti bayi prematur hanya bisa dirawat di rumah sakit, lo.
Sebab jika sudah dinyatakan oke, dan sehat, menurut kereteria tertentu, Si Kecil sudah bisa dibawa pulang, dan dilakukan perawatan di rumah.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR