Nakita.id - Beberapa orangtua khawatir saat gigi anak belum tumbuh setelah usia enam bulan.
Memang benar, pada dasarnya pertumbuhan gigi anak sudah dimulai sejak ia di dalam kandungan. Tepatnya sekitar usia 4 minggu kehamilan.
Sama halnya dengan kemampuan berbicara atau berjalan, pertumbuhan gigi anak juga memiliki fase waktunyanya sendiri.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: 8 Cara Perawatan Gigi Anak Agar Bersih dan Putih
Pada umumnya, saat lahir anak akan memiliki satu set lengkap 20 gigi susu yang tersembunyi di dalam gusinya.
Gigi susu anak akan pertama kali muncul atau erupsi di usia enam bulan.
Namun perlu dipahami bahwa waktu pertumbuhan gigi anak sangat bervarisasi.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Penyakit Serius Penyebab Rasa Dingin Di Tangan dan Kaki Anak, Jangan Diabaikan!
Menurut drg. Ayu Kurniasih, SpKGA, dari Ritz Klinik Gigi dan Estetika, ada beberapa urutan erupsi gigi yang normal terjadi pada anak.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: 8 Cara Perawatan Gigi Anak Agar Bersih dan Putih
Baca Juga : Berita HOAX Kesehatan: Benarkah Anak Selalu Demam Saat Tumbuh Gigi?
Baca Juga : Tanpa Obat, Redakan Sakit Gigi Dalam Hitungan Menit Dengan Cengkeh!
Fase pertumbuhan gigi susu bagian bawah
Usia 6—10 bulan gigi seri pertama (tengah).
Usia 10—16 bulan gigi seri kedua.
Usia 17—23 bulan gigi taring.
Usia 14—18 bulan gigi geraham pertama.
Usia 23—31 bulan gigi geraham kedua.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali 8 Ciri-Ciri Bayi Sudah Masuk Panggul
Fase pertumbuhan gigi susu bagian atas
Usia 8—12 bulan gigi seri pertama (tengah).
Usia 9—13 bulan gigi seri kedua.
Usia 16—22 bulan gigi taring.
Usia 13—19 bulan gigi geraham pertama.
Usia 25—33 bulan gigi geraham kedua
Pada umumnya, anak-anak akan memiliki satu set lengkap 20 gigi susu ketika sudah berusia tiga tahun.
Lantas apakah penyebab terlambatnya pertumbuhan gigi anak?
Baca Juga : Awas! Minuman ini Sebabkan Resiko Asma Pada Anak Sejak dalam Kandungan
Dalam beberapa kasus, pertumbuhan gigi anak yang terlambat adalah sifat yang berjalan dalam keluarga dan diwariskan dari salah satu orangtua.
Jika Moms, Dads, atau anggota keluarga lain mengalami pertumbuhan gigi yang terlambat maka anak juga dapat berisiko yang sama.
Tak perlu khawatir karena seiring berjalannya waktu, kemungkinan besar pertumbuhan gigi anak akan berlangsung tanpa masalah.
Dalam kasus lain, pertumbuhan gigi anak yang terlambat bisa terjadi karena masalah kesehatan lainnya.
Bayi yang lahir prematur atau memiliki berat lahir rendah bisa mengalami pertumbuhan gigi yang terlambat.
Beberapa kondisi genetik, seperti amelogenesis imperfecta dan odontodisplasia regional, juga dapat menyebabkan pertumbuhan gigi yang terlambat dan kondisi gigi yang buruk.
Baca Juga : BPOM: Ini Daftar Produk Kosmetik Berbahaya, Ada Merek Terkenal Juga!
Baca Juga : Berita Kesehatan: Hamil Muda Keluar Darah, Berbahaya? Ini Penjelasannya
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kisah Viara, Penyintas Gangguan Ginjal dan Lupus, Berjualan Demi Hilangkan Rasa Sakit
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Jangan Anggap Remeh Tipes Pada Anak! Kenali Gejala dan Risiko Komplikasinya
Pertumbuhan gigi yang terlambat juga bisa menjadi gejala kekurangan gizi dan kekurangan vitamin atau mineral, terutama kalsium dan vitamin D.
Itu juga bisa dikaitkan dengan down syndrome atau hypoactive thyroid.
Hypoactive thyroid dapat menyebabkan gejala lain, seperti kelemahan, kelelahan, sakit kepala, dan kekakuan sendi.
Bayi mungkin mengalami keterlambatan dalam berjalan dan berbicara dan mungkin kelebihan berat badan.
Tak perlu khawatir bila pertumbuhan gigi anak terlambat dan tidak diikuti dengan gejala medis lainnya.
Meski begitu, segera bawa anak ke dokter gigi bila gigi anak tidak muncul hingga ia berusia 18 bulan.
Dengan begitu dokter gigi akan segera mencari kemungkinan penyebab medis dan perawatannya.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Posisi Tidur Ibu Hamil Yang Aman dan Nyaman
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Source | : | parenting.firstcry.com,ctkidsdentist.com |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR