Adakalanya juga disertai pembesaran kelenjar getah bening yang terdapat di belakang telinga, dan badan terasa pegal-pegal pada persendian.
Namun, sekitar 25-50% infeksi rubella justru tak memberikan gejala klinis yang jelas.
Timbulnya bercak kemerahan pada tubuh juga tak selalu diakibatkan virus rubella.
Makin awal ibu hamil terinfeksi, makin berat dan makin besar kemungkinan terjadi kecacatan.
Bentuk kecacatannya, antara lain cacat pada mata (katarak, glaukoma, atau mikroftalmia), jantung, hati dan limpa, alat pendengaran, sistem saraf pusat, dan sebagainya.
Pertumbuhan janin juga akan terhambat.
Baca Juga : Informasi Kehamilan Sehat Bulan 5 : Bila Ibu Hamil Kegemukan
Ada juga yang saat kelahiran tak terlihat tanda kelainan apa-apa.
Baru setelah usia 2 bulan, muncul gejalanya, semisal mental retardasi, gangguan hormonal, dan sebagainya.
Mengingat dampaknya tak ringan, upaya pencegahan penting dilakukan, yakni melalui pemberian imunisasi MMR (Mumps-Measles-Rubella) pada masa kanak-kanak.
Sedangkan bagi wanita dewasa yang sampai saat ini belum pernah terkena rubela dan tentunya sewaktu kecil belum pernah mendapat vaksinasi MMR (karena vaksinasinya saat itu belum ada), dianjurkan segera melakukan imunisasi sebelum hamil.
Namun selama 3 bulan setelah imunisasi sang ibu tak boleh hamil dulu, agar tak terjadi hal yang tak diinginkan pada janinnya.
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR