Nakita.id - Informasi kehamilan sehat bulan 5, Moms sebaiknya waspadai penyakit TORCH saat hamil.
Penyakit ini tanpa gejala tapi menimbulkan bencana kesehatan bagi janin karena ia bisa cacat bahkan meninggal dunia.
Baca Juga : Informasi Kehamilan Sehat Bulan 5 : Ingin Janin Cerdas? Konsumsi Makanan untuk Otak ini!
TORCH singkatan dari Toksoplasmosis, Other (antara lain HIV, Sipilis, Klamidia, dll.), Rubella, Cytomegalovirus, Herpes.
Untuk mengetahui ada-tidaknya infeksi ini, biasanya saat kontrol pertama kali, ibu hamil diminta melakukan serangkaian pemeriksaan darah.
* Toksoplasmosis
Infeksi yang diakibatkan sejenis parasit Toksoplasma gondii – biasanya
ditemukan pada kucing – ini, dapat mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat, kelainan mata, cacat otak, abortus, atau malah lahir mati.
Jika terinfeksi pada trimester I, 17% bayinya terinfeksi; sekitar 60%-nya mengalami toksoplasmosis berat dan sisanya ringan.
Jika terjadinya di trimester II, 24% yang terinfeksi; 30%-nya terkena toksoplasmosis berat.
Sedangkan bila pada trimester III, 62% yang terinfeksi tapi tak satu pun terkena toksoplasmosis berat.
Baca Juga : Informasi Kehamilan Sehat Bulan 5 : Konsumsi Makanan ini Agar Otak Janin Bagus
Sebagian besar kasus infeksi toksoplasmosis tak menunjukkan gejala klinik.
Bila ibu atau janin terbukti terinfeksi, dokter dapat memberikan obat-obat antibiotik.
Untuk mencegah toksoplasma, ibu hamil jangan sekali-sekali membersihkan kotoran kucing atau hewan peliharaan lainnya.
Selain itu, masaklah daging hingga betul-betul matang, dan cuci semua buah ataupun sayuran mentah (lalapan) dengan air yang mengalir, sebelum dimakan.
* Informasi Kehamilan Sehat: Others (HIV, Sipilis, Klamidia, dll.)
HIV (Human Immunodeficiency Virus) menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, masuk ke tubuh melalui cairan tubuh, seperti darah, cairan sperma/vagina, juga cairan ludah.
Namun tak semua pengidap HIV mengetahui dirinya terinfeksi HIV.
Selain tak ada gejalanya, ia pun tampak sehat seperti orang normal.
Setelah mengidap 5-10 tahun barulah kekebalan tubuhnya turun.
Jika ibu hamil terinfeksi HIV, meski ada kemungkinan bayinya tertular, bukan berarti kehamilan harus diakhiri.
Lihat postingan ini di Instagram
Asalkan si ibu menjaga kehamilannya dengan minum obat dan memeriksakan kehamilannya secara teratur.
Apalagi, sedikit sekali kemungkinan masuknya virus melalui plasenta.
Risiko terbesar penularan justru saat melahirkan, terutama pada persalinan normal.
Sebab, bayi akan terpapar darah dan cairan vagina ibunya dalam waktu cukup lama.
Sementara itu, karena jalan lahir si ibu sempit sehingga kontak antara selaput kepala dengan jalan lahir akan lebih intens, besar sekali kemungkinan terjadi lecet di kepala bayi.
Nah, dari lecet inilah HIV masuk.
Baca Juga : Informasi Kehamilan Sehat Bulan 5 : Kaki Bengkak Saat Hamil
Tak hanya itu, pemakaian alat-alat yang ceroboh saat menolong persalinan dan ketuban yang pecah dini juga meningkatkan risiko tertular.
Itu sebab, persalinannya harus melalui bedah sesar.
Memang, darah ibu akan banyak, tapi asal dijaga jangan sampai ada perlukaan pada bayi, maka virus tersebut tak akan masuk.
Infeksi lainnya, seperti sipilis, klamidia, dan mikoplasma, dapat terinfeksi melalui hubungan seksual atau dari lingkungan tak bersih.
Janin pun dapat tertular.
Pemeriksaan dini pada awal kehamilan, sangat membantu untuk dicari penanganan selanjutnya oleh dokter.
* Rubella (Campak Jerman)
Infeksi virus yang masuk melalui saluran napas ini menunjukkan gejala demam disertai bercak kemerahan pada kulit selama 3 hari, dimulai dari wajah, lalu merambat ke tubuh dan tungkai.
Adakalanya juga disertai pembesaran kelenjar getah bening yang terdapat di belakang telinga, dan badan terasa pegal-pegal pada persendian.
Namun, sekitar 25-50% infeksi rubella justru tak memberikan gejala klinis yang jelas.
Timbulnya bercak kemerahan pada tubuh juga tak selalu diakibatkan virus rubella.
Makin awal ibu hamil terinfeksi, makin berat dan makin besar kemungkinan terjadi kecacatan.
Bentuk kecacatannya, antara lain cacat pada mata (katarak, glaukoma, atau mikroftalmia), jantung, hati dan limpa, alat pendengaran, sistem saraf pusat, dan sebagainya.
Pertumbuhan janin juga akan terhambat.
Baca Juga : Informasi Kehamilan Sehat Bulan 5 : Bila Ibu Hamil Kegemukan
Ada juga yang saat kelahiran tak terlihat tanda kelainan apa-apa.
Baru setelah usia 2 bulan, muncul gejalanya, semisal mental retardasi, gangguan hormonal, dan sebagainya.
Mengingat dampaknya tak ringan, upaya pencegahan penting dilakukan, yakni melalui pemberian imunisasi MMR (Mumps-Measles-Rubella) pada masa kanak-kanak.
Sedangkan bagi wanita dewasa yang sampai saat ini belum pernah terkena rubela dan tentunya sewaktu kecil belum pernah mendapat vaksinasi MMR (karena vaksinasinya saat itu belum ada), dianjurkan segera melakukan imunisasi sebelum hamil.
Namun selama 3 bulan setelah imunisasi sang ibu tak boleh hamil dulu, agar tak terjadi hal yang tak diinginkan pada janinnya.
* Cytomegalovirus (CMV)
Gejala terinfeksi CMV sama seperti kena serangan flu.
Sumber infeksi CMV berasal dari tenggorokan, ludah, lendir mulut rahim, sperma, urin (terutama pada anak-anak) atau melalui transfusi darah (meski sangat jarang terjadi), dan tranplantasi organ.
Baca Juga : Informasi Kehamilan Sehat Bulan 5 : Kaki Bengkak Saat Hamil
Ibu hamil yang terkena infeksi ini dapat mengakibatkan, antara lain keguguran spontan, keterbelakangan mental, hidrosefalus, dan mikrosefalus (kepalanya kecil).
* Herpes
Informasi kehamilan sehat bulan 5 membahas tentang bahaya penyakit herpes.
Penyebabnya, virus herpes simpleks (VHS). Tipe I umumnya mengenai segala usia dan memilih bersarang di pinggang ke atas.
Sedangkan tipe II mengenai kalangan dewasa dan memilih pinggang ke bawah sebagai tempat sasaran infeksinya.
Namun akibat pola hubungan seksual yang begitu bervariasi, lokasi terjadinya infeksi VHS bisa terbolak-balik.
Misal, tipe I ditemukan di daerah genital dan anus, sedangkan tipe II di sekitar bibir atau di langit-langit.
Baca Juga : Informasi Kehamilan Sehat Bulan 5 : Bila Ibu Hamil Kegemukan
VHS pada ibu hamil ditandai benjolan-benjolan kecil berisi cairan di permukaan kulit atau vagina, terasa gatal sampai nyeri dan dapat disertai demam ringan.
Janin bisa terinfeksi VHS karena virus ini bisa masuk dalam sirkulasi darah janin melalui plasenta yang menghubungkan ibu dengan janinnya, ataupun melalui selaput ketuban.
Infeksi bisa terjadi pada setiap tahapan kehamilan.
Jika terjadi di trimester awal, umumnya janin akan mati yang berakhir dengan keguguran.
Sementara di trimester II dan III, akan lahir prematur, yang biasanya disertai kecacatan maupun kematian begitu dilahirkan.
Pengobatannya bersifat simptomatis (menghilangkan gejalanya).
Jenis dan dosis obat, cara, dan lama pemberiannya ditentukan oleh dokter dengan memperhitungkan segi efektivitas dan keamanan bagi janin maupun ibunya.
Sementara pengobatan lokal yang biasa dilakukan adalah pemberian salep, larutan garam khusus atau kompres rivanol untuk membersihkan bisul yang bernanah.
Jika kehamilan sudah cukup bulan, biasanya persalinan dilakukan dengan bedah sesar.
Soalnya, persalinan spontan lewat jalan lahir yang terinfeksi amat membahayakan janin karena terjadi kontak langsung dengan daerah terinfeksi.
Demikian informasi kehamilan sehat bulan 5, yang membahas penyakit TORCH yang perlu diwaspadai, tanpa gejala tapi bisa mengancam nyawa si kecil.
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR