Nakita.id - Selama proses kehamilan akan terjadi proses perkembangan janin yang sangat signifikan. Mulai dari gumpalan, dari sel telur bertemu sel sperma kemudian berkembang menjadi yang namanya morula, mereka akan menjadi satu sel bergabung menjadi dua sel.
Dua sel ini tidak akan tumbuh sendiri-sendiri, ia akan menggabungkan diri menjadi gabungan antara sel sperma dan sel telur. Nah ini yang akan menjadi cikal bakal bayi.
Baca juga : 10 Tip Bila Ingin Kehamilan Cepat dan Sehat
“Itu akan berkembang terus, membelah diri dari dua akan menjadi empat.. dari empat menjadi delapan.. dari delapan menjadi 16 dan seterusnya. Jadi cepat sekali,” tutur dr. H. Achmad Zani Agusfar, SpOG dari RSIA Bunda Aliyah Pondok Bambu & RSU Citra Harapan Bekasi.
Untuk bisa menjadi bayi yang lucu dan menggemaskan dibutuhkan waktu setelah 9 bulan 10 hari. Untuk di medis, proses persalinan bisa menunggu hingga kurun waktu 40 minggu.
“Kurun waktu 40 minggu di dunia medis sama dengan 10 bulan karena dalam satu bulan ada 4 minggu atau 28 hari. Jadi 10 bulan sama dengan 9 bulan 10 hari,” tambahnya.
Ada 5 faktor penting yang kita butuhkan pada saat terjadinya tumbuh kembang janin. Perlu diketahui bahwa pendidikan yang menyebabkan seorang bayi menjadi cerdas ialah pendidikan sejak masih dalam kandungan hingga usia anak mencapai 3 tahun.
Baca juga : Agar Kehamilan Sehat dan Proses Persalinan Lancar, Ibu Hamil Wajib Konsumsi Ini Sejak Hamil Muda
- Faktor genetik. Faktor yang tidak bisa diubah dan sudah diberikan. Jadi, anak dikatakan cerdas karena mengikuti faktor genetik ibunya yang cerdas. Dalam tubuh kita ada sel yang namanya sel mitokondria, sel dari Ayah tersebut ‘ketinggalan’ di luar.
Jadi waktu ketemu sel telur dengan sel sperma, mitokondria yang berkembang untuk janin hanya mitokondria dari Ibu. Maka, cikal bakal kecerdasan baru bisa diturunkan ke bayinya.
Ibu hamil sekarang tidak hanya mencetak satu generasi, tapi tiga generasi. Mulai dari Ibu, bayi yang Ibu kandung nanti, anak Ibu yang nantinya akan punya bayi juga. Faktor genetik ini tidak bisa kita ganggu gugat.
- Lingkungan. Lingkungan yang mendukung kecerdasan bayi. Sering-seringlah mengajak bicara, menyanyi bayi yang masih di dalam kandungan. Selama proses kandungan itu, lingkungan harus mendukung kecerdasan calon bayi.
- Gaya hidup. Pada kehamilan awal, ibu hamil kecenderungan banyak makan. Misalnya, Ibu penggemar tahu jadi setiap hari pasti selalu mengonsumsi tahu. Akibatnya nutrisi, lingkungan, dan gaya hidup bisa jadi satu keterkaitan.
- Kesehatan. Ibu hamil harus senantiasa menjaga kesehatan dirinya dan juga kesehatan calon bayinya. Kalau Ibu tidak bisa menjaga kesehatan diri sendiri, otomatis calon bayinya juga mengalami gangguan kesehatan.
- Hubungan ikatan ibu dan bayi. Orang menganggap jika bayi menangis disentuh ibunya pasti akan tenang kembali. Mengapa? Karena selama sembilan bulan, calon bayi mempunyai ikatan dengan ibunya di dalam rahim.
Baca juga : Persiapan Penting Sebelum Hamil Agar Janin Sehat Sepanjang Kehamilan
Nah ikatan ini yang harus selalu Ibu jaga, agar bayi tidak jauh dari kita. Hal ini bisa dilihat dari inisiasi menyusui dini, di mana ketika bayi dilahirkan langsung didekap Ibunya. Dengan begitu penting untuk melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) secara bertahap. (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR