4. Kelahiran prematur
Menurut sejumlah studi, 5% perempuan hamil yang mengalami kontraksi dini diprediksi akan melahirkan secara prematur dalam kurun 10 hari pasca kontraksi.
Hanya saja belum ada metode yang bisa memastikan apakah perempuan yang kontraksi itu pasti melahirkan secara prematur atau kontraksinya akan hilang dengan sendirinya.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Di Balik Alasan Tubuh Boleh Gemuk Tapi Perut Harus Rata!
Untuk itu tim peneliti dari Lunenfeld-Tanenbaum Research Institute, Mount Sinai Hospital Toronto membuat tes darah yang diklaim dapat memberikan prediksi tersebut.
"Dari data terindikasi bahwa ada sebuah penanda yang terkandung dalam darah si ibu hamil yang 'terancam' melahirkan secara prematur, yang ternyata dapat dipakai untuk memprediksi apakah ia akan benar-benar melahirkan tepat waktu atau tidak," kata salah satu peneliti, Prof Stephen Lye.
5. Stroke
Biasanya stroke baru bisa terdeteksi lewat hasil pencitraan otak alias CT scan dan MRI. Akan tetapi tim peneliti dari Penn State College of Medicine, Hershey menemukan stroke iskemik atau jenis stroke yang paling sering ditemukan, dapat diprediksi dengan tes darah.
"Ternyata ketika aliran darah ke otak terganggu (akibat stroke), otak akan melepaskan salah satu senyawa kimianya yang disebut glutamat dengan cepat ke aliran darah," ujar peneliti Kerstin Betterman, MD, PhD.
Baca Juga : Berita Kesehatan : 30% Siswa SD Di Jakarta Berkacamata Minus, Ternyata Ini Penyebabnya
Saat riset berlangsung, peneliti juga telah memastikan apakah partisipan benar-benar terserang stroke atau tidak dengan CT can dan MRI.
Ternyata setelah satu jam, kadar glutamat mulai meningkat pada pasien yang mengalami stroke.
"Ada perbedaan kadar glutamat yang signifikan antara pasien stroke iskemik dengan kelompok lainnya," kata Bettermann.
Source | : | prevention.com,Majalah Prevention Indonesia,Detik.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR