2. Menurunkan kerja metabolisme
Program menurunkan berat badan dengan cepat dan drastis biasanya dilakukan dengan memotong jumlah konsumsi kalori secara signifikan.
Misalnya dalam sehari kita biasa mengonsumsi 3000 kalori, karena ingin cepat langsing jumlah tersebut dikurangi hingga 1200 kalori per hari.
Ini dapat menjadi masalah, karena tubuh membaca kondisi ini sebagai kurangnya asupan makanan dan masuk dalam ‘mode kelaparan’.
Baca Juga : Al Ghazali Menangis Saat Konser Dewa 19 Tanpa Ahmad Dhani, Mulan Jameela: 'Kamu Kuat Kak'
Ketika tubuh merespon situasi kekurangan makanan ini, metabolisme bekerja lambat dan bergantung pada lemak sebagai sumber energi.
Tak berarti seluruh lemak berlebih dalam tubuh akan dibakar menjadi energi.
Bahkan dalam sebuah riset tampak jika orang-orang yang melakukan metode diet ini malah lebih mudah mengalami kenaikan berat badan akibat kinerja metabolisme melambat.
3. Kehilangan massa otot
Ketika Moms menurunkan berat badan, yang Moms harapkan tentu membuang lemak berlebih yang membuat bentuk tubuh kurang ideal.
Namun jika Moms memotong jumlah asupan kalori terlalu cepat, kondisi otot dapat terpengaruh.
Alih-alih membakar lemak, diet dengan mengurangi konsumsi kalori dapat mengakibatkan tubuh mengurai massa otot sebagai bahan bakar.
Akibatnya Moms akan kehilangan bentuk tubuh yang ideal.
Dampak lebih lanjut, massa otot yang berkurang juga dapat memengaruhi kerja metabolisme tubuh.
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR