"Saya diradiasi 5 kali dan menunggu dua bulan untuk radiasi berikutnya. Pada masa tunggu itu saya diminta kemoterapi supaya tidak kecolongan dengan penyebaran kanker," paparnya.
Sejak awal pengobatan, Endang sudah mendapatkan transfusi sebanyak 59 kantong darah.
Ia pun berjuang menghadapi rasa nyeri pada organ serviksnya dan juga efek samping pengobatan.
Pada masa itu pula ia mulai berkenalan dengan komunitas Cancer Information and Support Center (CISC).
"Tadinya saya merasa sendirian, tapi begitu masuk komunitas ini baru tahu banyak yang survive walau kankernya lebih parah. Wawasan mulai terbuka dan mulai semangat menjalani pengobatan," katanya.
Endang menyebut, komunitas pasien seperti CISC sangat bermanfaat bagi pasien karena bisa saling menguatkan, berbagi, dan menjadi penyemangat untuk berobat.
Baca Juga : Bolehkah Diet Ketat Demi Ingin #LangsungLangsing Usai Melahirkan?
Hampir dua tahun menjadi penyintas, Endang terus menjaga pola hidupnya. "Yang penting makan yang sehat, perbanyak buah dan sayur, dan jangan stres," katanya berbagi kiatnya sebagai penyintas.
Baca Juga : Al Ghazali Emosi Sampai Main Tangan Dengan Kekasihnya, Begini Kesaksian Verrel Bramasta yang Melerai!
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR