Namun-namun bayi-bayi normal pun rentan terkena hipotermia bila ada pemicunya, misal, baju basah atau ruangan terlalu dingin.
Baca juga: Kenali Suhu Tubuh Saat Bayi Demam
Terkait dengan pencegahan hipotermia, di rumah sakit atau rumah bersalin menerapkan prosedur pada setiap bayi baru lahir harus segera dikeringkan dengan handuk dengan cepat dari kepala dan kemudian seluruh tubuh bayi.
Setelah tubuh kering, bayi akan segera “dibungkus” dengan selimut, bila perlu diberikan topi.
Selanjutnya bayi akan diletakkan telungkup di atas dada ibunya untuk mendapatkan kehangatan dari dekapan ibu.
Untuk mencegah bayi kedinginan, penilaian derajat vitalitas bayi (lewat tes APGAR), biasanya juga dilakukan di bawah lampu agar sinar terangnya dapat memanasi tubuh bayi.
Tim medis/bidan pun akan menunda memandikan bayi baru lahir sampai suhu tubuh bayi stabil.
Pada bayi baru lahir sehat (lahir cukup bulan, berat badan lahir >2.500 gram, langsung menangis kuat), misalnya, maka bayi akan dimandikan dalam kurun waktu 24 jam setelah dilahirkan dengan menggunakan air hangat.
Sedangkan pada bayi baru lahir dengan risiko (keadaan umum bayi lemah atau bayi dengan berat badan lahir.
Baca juga: Pentingnya Mengenali Suhu Tubuh Bayi Saat Demam
Sekali lagi, kedinginan atau hipotermia ini tidak dapat dipandang remeh sebab pada saat hipotermia, akan terjadi penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan kebutuhan oksigen. Inilah yang membuat hipotermia berbahaya.
Saat bayi baru lahir sudah pulang ke rumah, Ibu disarankan untuk mengukur suhu bayi setiap 3 jam sekali.
KOMENTAR