Baca Juga : #LovingNotLabelling: Kebiasaan Orangtua Seperti Ini Membuat Anak Laki-laki Menjadi Feminin, Kisah Nyata!
Putus hubungan memang terbilang kisah yang biasa terjadi di dalam sebuah hubungan.
Tapi akan berbeda jika hubungan tersebut sudah bertahan lama dan sebelumnya mereka mempunyai sebuah ikatan yang sangat erat.
Melansir laman Kompas, saat putus cinta pihak perempuanlah yang akan menderita.
Seperti sebuah studi yang dilakukan oleh seorang profesor antropologi dari Binghamton University di Amerika Serikat, Craig Morris, perempuan cenderung lebih menderita usai putus cinta dan membutuhkan lebih banyak waktu untuk pulih.
Baca Juga : Akui Sudah Putus, Reino Barack Ungkap Dirinya Sangat Kecewa dengan Luna Maya!
Ketika mereka sudah merasa siap, perempuan akan merasa jauh lebih baik ketimbang kondisi sebelum mereka terpuruk karena hubungan yang berakhir.
Selain itu, perempuan juga akan merasakan efek setelah putus cinta.
Morris dan timnya menemukan bahwa perempuan merasakan sakit secara emosional maupun fisikal.
Studi itu meneliti 5.705 orang yang menderita pasca-putus cinta dan meminta mereka untuk menilai sakit emosional dan fisik yang dirasakan dengan skala 1 sampai 10.
Hasilnya, rata-rata sakit emosional untuk perempuan ada 6,84 dibandingkan 6,58 untuk lelaki.
Adapun rerata sakit fisik untuk perempuan adalah 4,21 ketimbang 3,75 untuk lelaki.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Hati-hati, Memberikan Pujian Pada Anak Bisa Berbahaya Bila Dilakukan Dengan Cara Ini
Source | : | Kompas.com,elle.com |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR