Tetapi ia menyebut uang itu sudah digunakan untuk akomodasi 83 siswinya selama berlatih.
"Kita 13 kali ke GBK. 12 kali latihan dan 1 kali tampil pas pembukaan. Selama disana kita semua yang urus keperluan siswi.
Buat menyewa bus aja sekitar lima juta keluar, kita kan pakai 2 bus dan itu harus bus yang sesuai standar mereka, enggak bisa bus sembarangan.
Belum lagi buat snack dan minum anak-anak. Nah itu semua kita pakai uang operasional," sambungnya, melansir Tribun Jakarta.
Baca Juga : INAPGOC: Pembukaan Asian Para Games 2018 Tak Kalah dari Asian Games, Begini Konsepnya!
Di sisi lain, INASGOC menjelaskan bahwa jumlah uang operasional sebesar 15 USD atau sekitar Rp223 ribu pe rhari untuk satu penari, seperti yang dilansir dari laman Bolasport.
INASGOC juga telah memastikan pembayaran uang operasional dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu pada April, Juni dan terakhir 17 September 2018.
Mereka juga menyimpan bukti pembayaran kepada sekolah secara lengkap.
"Panitia sangat berterima kasih kepada penari, guru dan orangtua mereka yang telah memberikan kontribusi besar bagi Indonesia," kata Sekretaris Jendral INASGOC, Eris Herriyanto dikutip dari Kompas.com, Rabu (19/9/2018).
Source | : | Tribun Jatim,tribun jakarta |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR