Tabloid-Nakita.com – Feses atau kotoran bayi kerap menjadi cara untuk melihat kesehatan bayi. Mama tak perlu khawatir dengan bentuk atau frekuensi buang air besar yang tidak sama dengan orang dewasa. Bayi membutuhkan waktu untuk menyempurnakan sistem pencernaannya. Berikut hal-hal yang perlu Mama ketahui seputar feses yang normal pada bayi dan juga yang menunjukkan indikasi kesehatan bayi.
Baca juga: Penyebab perubahan warna feses pada bayi
Feses pada umumnya terdiri dari sisa makanan, bakteri dan sel-sel dari sisa usus dan empedu. Jadi, empedu dan usus menjadi dua faktor yang menyebabkan perubahan warna pada feses. Saat lahir, usus bayi masih dalam kondisi yang steril. Namun dalam hitungan minggu, usus bayi akan berisi berbagai macam bakteri. Bayi yang mendapatkan ASI akan lebih sering mengalami perubahan warna feses. Hal ini disebabkan oleh protein yang diterima bayi ASI berbeda setiap hari tergantung dari apa yang Mama makan.
Baca juga: Deteksi kesehatan anak lewat bentuk tinja
Pada bayi ASI, biasanya warnanya biasanya berwarna kuning. Biasanya bentuk feses bayi Asi menyerupai selai kacang. Sementara pada bayi formula juga tidak jauh beda mengenai perubahan warna feses. Mereka memang mendapatkan makanan yang sama setiap hari, namun kadar bakteri yang berbeda juga membuat warna feses berubah setiap harinya. Maka, Mama tak perlu khawatir jika perubahan warna feses sangat signifikan dari hari ke hari. Sementara pada bayi susu formula, bentuk feses memang cenderung lebih keras seperti tekstur puding.
Mama juga tak perlu khawatir jika bayi tidak buang air besar setiap hari apalagi pada bayi ASI. Bayi ASI yang belum mendapatkan makanan padat biasanya akan buang air besar 2 hingga 3 hari sekali. Hal ini disebabkan oleh sistem pencernaan bayi yang belum sempurna. Pergerakan usus yang terlalu cepat akan menyebabkan tubuh lebih sedikit menyerap gizi dari asupan yang diterima bayi.
Baca juga: Ini bentuk feses bayi
Hal lain seputar feses yang normal pada bayi dan perlu Mama ketahui adalah aroma atau bau dari feses. Bau feses biasanya menunjukkan berapa lama kotoran di dalam usus. Semakin banyak bakteri, semakin bau feses yang akan keluar. Pada umumnya, bayi ASI tidak memiliki bau pada fesesnya sementara bayi susu formula agak sedikit berbau. Saat bayi mendapatkan makanan padat, feses akan semakin bau. Bau feses juga dipengaruhi oleh kandungan makanan yang dikonsumsi.
Nutrifood Research Center, Bangun Ekosistem Pembelajaran Berbasis Sains Melalui Penelitian, Pendidikan, dan Komunitas
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR