Nakita.id - Infeksi bakteri atau virus sebenarnya bisa dialami siapa saja, termasuk ibu hamil. Perubahan hormon dan fungsi pada sistem kekebalan tubuh membuat Mama lebih rentan terhadap infeksi dan komplikasi selama hamil, begitu juga dengan persalinan. Namun bila ibu hamil mengalami infeksi bakteri, dampaknya bisa lebih serius.
Biasanya, janin dalam kandungan memang tidak mendapatkan dampaknya bila Mama sedang terkena infeksi. Namun ada sejumlah infeksi selama kehamilan yang bisa berakibat serius, misalnya saja keguguran. Jenis infeksi yang bisa menyerang ibu hamil antara lain infeksi saluran kemih, vaginitis, dan infeksi pascamelahirkan.
Selain itu, ada jenis infeksi yang bisa berpindah ke janin melalui plasenta atau saat Mama dalam proses persalinan. Misalnya saja toksoplasma, parvovirus, atau sitomegalovirus. Hingga sekarang, belum ditemukan obat yang efektif untuk melawan infeksi sitomegalovirus yang terjadi pada saat persalinan. Antibiotik yang tersedia pada saat ini mungkin bisa membantu mengatasi infeksi toksoplasma, sementara infeksi akibat parvovirus dapat diatasi melalui transfusi darah intrauterin.
Risiko infeksi selama hamil dapat dihindari dengan memperhatikan pola rutinitas sehari-hari. American Academy of Pediatrics memberikan sejumlah rekomendasi berikut yang bisa membantu Mama melindungi diri dari ancaman infeksi selama hamil:
1. Rajinlah mencuci tangan, khususnya bagi Mama yang kerap berinteraksi dengan anak-anak. Sebaiknya tidak terlalu berdekatan dengan orang yang sedang sakit. 2. Saat memasak, pastikan Mama mengolah daging hingga matang. Hindari mengonsumsi makanan mentah maupun yang mengandung susu mentah. 3. Berkonsultasilah dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan yang berkaitan dengan bakteri streptokokus grup B, dan penyakit menular seksual. Cari tahu apakah ada vaksinasi penting yang bisa Mama dapatkan selama hamil. 4. Lindungi diri dari gigitan serangga yang dapat membawa penyakit. Saat berada di luar ruangan, kenakan celana dan baju lengan panjang, serta oleskan krim anti gigitan serangga bila perlu. 5. Hindari kontak dengan kotoran kucing. Begitu juga dengan kura-kura, kadal, tikus, beserta kotorannya. 6. Konsumsi vitamin yang dapat melindungi Mama dari serangan infeksi. Tentu saja, hal ini perlu dilakukan di bawah pengawasan dokter.
Dengan melakukan perlindungan diri sejak awal, mudah-mudahan infeksi virus yang dialami ibu hamil bisa dicegah.