5 Ruam Kulit yang Sering Dialami Anak

By Avrizella Quenda, Senin, 6 Maret 2017 | 07:00 WIB
Ruam kulit yang sering dialami anak (Saeful Imam)

Nakita.id - Masalah kulit anak seperti kering, iritasi dan ruam sudah umum terjadi. Hal ini dapat membuat anak stres dan marah akibat rasa gatal. Dokter kulit Sunil Kalia dari Vancouver mengatakan, "Kulit sensitif ini sangat umum pada bayi dan anak." Jika sudah begini, cara tepat mengobatinya ialah dengan memberikannya pelembab atau krim khusus agar kondisi ruam jadi lebih baik. Berikut 5 jenis ruam kulit yang sering terjadi pada anak-anak:

1. Eksim

Eksim atau yang juga disebut dermatitis atopik adalah kondisi kulit kronis yang mempengaruhi sekitar 17 persen anak-anak, kata Miriam Weinstein, seorang dokter kulit anak di Rumah Sakit Anak Toronto. Kulit tidak mampu menjaga kelembapan dan terjadi iritasi. Akibatnya kulit menjadi kering, gatal dan meradang. Sama seperti alergi, eksim bisa diwariskan.

Tanda anak mengalami eksim, yaitu kulit akan terlihat kering, merah, timbul kelopek dan bersisik. Kemudian rasa gatal akan membuat anak ingin menggaruk hingga kadang sampai kulit berdarah. Pada bayi, bercak eksim terjadi pada bagian lengan, kaki, kulit kepala, dahi dan pipi. Pada anak, eksim dapat memperburuk di area lipatan siku dan belakang lutut atau bagian kulit mana saja yang bisa mengalami iritasi akibat udara panas dan bahan pakaian.

Eksim dapat memburuk di udara dingin yang kering atau udara panas yang menyebabkan keringat. Wewangian dan bahan kimia dalam lotion, deterjen dan sampo, serta bahan pakaian polyester juga dapat mengiritasi kulit.

Bagaimana cara mengobatinya?

Eksim akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan gatal terutama di malam hari. Eksim mungkin pertama terlihat seperti kulit kering, tetapi dapat dengan cepat memburuk karena garukan tangan anak.

Menjaga kulit kering dengan menggunakan pelembap adalah tindakan pertama saat anak mengalami eksim dan juga potong kuku anak, sehingga ia tidak menggaruk secara ekstrim. Selain itu, mandikan anak dan tepuk kulit menggunakan pelembap.

Ada puluhan produk yang diformulasikan untuk eksim seperti lotion ringan atau salep karena itu ibu dapat mengobatinya dengan sering dan bebas, kata Miriam.

Eksim dapat muncul tanpa alasan. Dalam kasus ini, dokter merekomendasikan krim steroid atau cortisone untuk mengatasi gatal dan kulit kemerahan dari kegiatan menggaruk, sehingga anak-anak rentan terhadap infeksi Staph. Anak dengan eksim sering juga memiliki alergi makanan atau alergi lingkungan.

Para ahli tidak menyarankan membatasi makanan yang menjadi pemicu eksim, karena dapat menyebabkan masalah serius, seperti kekurangan gizi.

2. Ruam Panas

Ruam panas, biang keringat merupakan kondisi gangguan kulit yang disebabkan karena kulit kurang mendapat cukup udara, sehingga akan terasa panas. "Keringat terjebak di bawah kulit dan menyebabkannya menjadi merah dan membentuk tonjolan," jelas Tara Chobotuk, seorang dokter anak di Halifax.

Bayi sering mendapatkan ruam panas di musim dingin, ketika ia diberi terlalu banyak lapisan. "Bayi bisa mengalami kesulitan mengatur suhu tubuh, dan mereka bisa mengalami dehidrasi cepat. Pastikan mereka merasa nyaman dan tidak panas." Ruam panas dapat muncul di punggung anak setelah terlalu banyak waktu yang dihabiskan duduk di kursi mobil atau di lipatan kulit akibat memakai pakaian ketat atau sintetis.

Ruam terdiri dari benjolan merah kecil-kecil. Miriam mengatakan banyak orangtua bingung membedakan ruam dengan eksim. Jika ruam muncul pada daerah yang telah ditutupi, kemungkinan ruam panas. Tapi ketika orangtua melihat anaknya sering demam akibat ruam, kemungkinan itu merupakan eksim.

Bagaimana cara mengobatinya?

Ruam panas tidak serius dan akan hilang sendiri dalam satu sampai dua hari. Iritasi sebagai tanda bahwa anak tidak nyaman, dan pilihlah bahan pakaian yang nyaman di kulit anak.

3. Gatal-gatal

Gatal adalah reaksi tubuh terhadap alergen atau virus. Penyebab paling umum pada anak-anak adalah virus dari perut. Alergen atau virus mengaktifkan sel-sel kekebalan tubuh yang melepaskan histamin, sehingga menyebabkan kulit sering bintik-bintik kecil merah dan gatal.

Terkadang gatal dapat timbul dalam beberapa menit atau jam, tapi juga bisa timbul dalam waktu satu atau dua hari. Gatal-gatal dapat muncul sampai tiga minggu setelah terkena virus. Jika ibu tidak yakin, periksakan anak ke dokter.

Bagaimana cara mengobatinya?

Jika gatal-gatal disertai bibir atau lidah bengkak, kesulitan bernapas atau muntah yang banyak, anak akan mengalami reaksi anafilaksis. Segera panggil dokter. Untuk mengatasi kulit ini, dokter dapat merekomendasikan obat non-penenang antihistamin oral untuk anak-anak, seperti AERIUS atau Reactine. Benadryl adalah pilihan, tetapi memiliki efek sedatif. Bicarakan dengan dokter secara lebih lanjut karena obat ini tidak disetujui untuk anak-anak di bawah dua.

4. Kulit pecah-pecah

Kulit pecah-pecah teriritasi, merah dan bersisik umum terjadi di udara dingin, ketika wajah dan tangan anak-anak sering terkena dingin dan angin. Seringnya mencuci tangan menyebabkan punggung tangan menjadi kering dan sakit. Anak-anak dengan bibir kering sering memiliki kecenderungan untuk menjilat, tapi air liur anak justru dapat memperburuk kulit di sekitar mulutnya.

Kulit pecah-pecah akan merah dan bersisik. Meskipun tidak biasanya gatal, kulit mungkin terasa kencang, atau pecah-pecah dan pada kasus yang berat mungkin berdarah.

Bagaimana cara mengobatinya?

Pencegahan mungkin pendekatan yang terbaik. Oleskan pelembap ekstra di pagi hari. Untuk bibir dan kulit pecah-pecah di sekitar mulut, dokter kulit Sunil Kalia merekomendasikan penggunaan lip balm bertekstur minyak, bebas pewangi atau krim seperti petroleum jelly. Dan ingatkan anak-anak untuk menggunakan pelembab setelah mencuci tangan.

5. Dermatitis Kontak

Kadang-kadang disebut eksim kontak, dermatitis kontak adalah ruam yang muncul setelah kulit melakukan kontak, terjadi iritasi atau alergen. Ini terlihat mirip dengan eksim, di mana kulit merah dan bersisik tapi lebih terlokalisasi.

Potensi iritasi bisa disebabkan oleh deterjen, jeruk atau bahkan air liur anak sendiri. Penyebab umum adalah nikel, yang dapat ditemukan dalam perhiasan, sabuk gesper dan logam lainnya, bahan kimia dan wewangian juga dapat menghasilkan dermatitis kontak alergi. Ruam biasanya berlangsung selama pemicu hadir, tetapi reaksi yang parah mungkin membutuhkan bantuan dari ahli. Meskipun jarang, penyebabnya kadang-kadang bisa karena memakai anting-anting baru dan ruam muncul pada lobus nya.

Bagaimana cara mengobatinya?

Pertama, jika ruam terjadi di seluruh tubuh anak, beralihlah ke deterjen yang diberi wewangian. Jika anak menyukai jeruk tapi bisa menimbulkan ruam di wajahnya, oleskan krim seperti petroleum jelly di sekitar mulutnya sebelum dia makan. Ruam serius mungkin memerlukan krim kortison ringan untuk mengobatinya.