Ini Alasan Donor ASI Jadi Alternatif Utama Kala Ibu Tak Bisa Memberikan ASI

By Avrizella Quenda, Sabtu, 25 Maret 2017 | 06:13 WIB
Bayi jarang menangis, perlu ada beberapa tanda yang diwaspadai. (Gisela Niken)

ASI adalah nutrisi spefisik spesies. Ini artinya ASI secara khusus dihasilkan tubuh seorang ibu untuk memastikan bayi memiliki nutrisi tepat untuk tumbuh kembangnya. Ada ratusan zat dalam ASI yang tidak bisa diidentifikasi oleh para peneliti, dan tidak bisa ditiru.

Baca juga : Bayi Prematur Butuh Donor ASI

Banyak manfaat dari ASI antara lain:

- Menyediakan zat antimikroba dan anti-inflamasi

- Meningkatkan kesehatan jangka panjang

- Mengurangi terjadinya infeksi dan penyakit pada bayi prematur (meningitis bakterial, infeksi saluran pernapasan, necrotising enterocolitis, dan infeksi saluran kemih)

- Mengurangi tingkat sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)

- Mengurangi terjadinya penyakit, seperti diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2, leukemia, penyakit Hodgkin, obesitas, dan asma.

Bank ASI atau donor ASI tidak hanya mengurangi tingkat kematian bayi, tapi memberikan Ibu kesempatan untuk memberikan bayinya alternatif dari pemberian susu formula yang memberikan manfaat yang sama seperti menyusui langsung.

Saat ini, donor ASI hanya dipandang berguna bagi bayi-bayi prematur atau sakit. Tapi sebenarnya donor ASI ini berpotensi mendukung kaum perempuan dalam mendorong tingkat menyusui eksklusif di seluruh dunia. 

Perempuan memutuskan untuk berhenti menyusui karena sejumlah alasan. Sebagian besar terkait langsung dengan kurangnya dukungan dari konsultan laktasi yang berkualitas, yang bisa mengatasi masalah yang biasa muncul saat menyapih. 

Sebagian ibu mungkin memiliki pasokan ASI yang sedikit, atau punya alasan medis yang membuatnya tak bisa menyusui. Mereka biasanya sakit, atau sekadar mengharapkan asupan tambahan buat bayi-bayi mereka. Yang sering terjadi, para ibu ini hanya memiliki satu pilihan, yaitu susu formula. Produk ini memang dipromosikan dan dijual seolah-olah alternatif terbaik dari ASI.