Anak 4 Tahun Meninggal Akibat Tersangkut di Gantungan Pakaian

By Gisela Niken, Rabu, 22 Maret 2017 | 02:59 WIB
Ibu harus mencegah terjadi masalah kecelakaan anak (Gisela Niken)

Nakita.id – Anak yang sedang aktif-aktifnya memang memerlukan penjagaan khusus. Jika tidak, anak bisa mengalami kecelakaan yang tidak diinginkan. Hal inilah yang dialami oleh Ryu Pena, seorang anak usia 4 tahun di Mankato, Minnesota, Amerika yang meninggal karena tersangkut gantungan pakaian di ruang ganti sebuah toko. Saat itu, Ryu sedang bersama sang nenek yang ikut berbelanja.

Baca juga:5 Kesalahan Orangtua Yang Membuat Anak Celaka Saat Berenang 

“Ryu adalah anak yang sangat aktif seperti suka melompat-lompat di sofa, berguling-guling di lantai. Kadang ia sering meniru gerakan break dance. Ia juga anak yang pemberani,” ujar sang Ibu, Denise Gonzalez. Sang Ibu menjelaskan bahwa Ryu adalah anak yang mudah penasaran dan memiliki jiwa petualang yang tinggi sehingga tak heran jika saat berbelanja dengan sang nenek, Ryu menyelinap pergi tanpa disadari.

Menurut keterangan polisi setempat, Ryu masuk ke dalam ruang ganti dan menutupnya. Setelah itu, ia sempat menaiki sebuah bangku. Saat itulah ia tersangkut pada gantungan pakaian dan tidak bisa melepaskan diri sementara lehernya tercekik bajunya sendiri. Ruangan tertutup di ruang ganti membuat neneknya dan orang-orang di dalam toko sulit menemukan keberadaan Ryu. Saat ditemukan, Ryu sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Baca juga: Hati-hati, Taman Bermain Bisa Jadi Penyebab Trauma Anak

Kasus yang dialami Ryu Pena membuat setiap orangtua perlu meningkatkan kewaspadaan terutama saat membawa anak ke tempat ramai seperti pusat perbelanjaan. Sudah banyak kejadian buruk yang menimpa anak balita misalnya jatuh dari ketinggian atau terjepit di eskalator, atau terjebak di dalam lift. Ibu tak bisa menyalahkan si kecil yang aktif karena dalam fase ini mereka memang memiliki rasa ingin tahu yang besar dan ingin mencoba hal-hal baru yang belum pernah ia temui.

Tentu saja hal utama yang perlu Ibu perhatikan adalah jangan membiarkan anak lepas dari pengawasan. Artinya, pastikan ia ada dalam genggaman tangan orangtua karena hanya butuh waktu sebentar untuk anak pergi dari pengawasan kita. Cobalah untuk mengajarkan hal-hal sederhana seputar keselamatan dirinya. Misalnya menjelaskan bahwa ada area berbahaya yang tidak boleh ia datangi jika tanpa  ibu, ayah,  atau nenek dan kakek. Jelaskan pula akibatnya tanpa menakut-nakuti anak agar ia paham risikonya jika melakukan hal tersebut.

Baca juga: 5 Kelalaian Orangtua ini Dapat Membahayakan Anak 

Jika anak cenderung aktif, lakukan pengawasan dengan lebih saksama; berikan ia mainan kesukaannya seperti mobil-mobilan atau boneka agar ia tidak banyak melihat hal-hal lain yang menarik perhatiannya. Ibu juga perlu menjaga keselamatan anak dari orang-orang jahat. Berikan pengertian pada anak untuk tidak mudah dibujuk atau diajak pergi oleh orang yang tidak dikenalnya. Tanamkan keberanian pada anak jika ia tersesat atau merasa terancam untuk melapor kepada orang dewasa (bisa ibu lain atau petugas berseragam) di sekitarnya.