Pola Makan Tidak Tepat Berisiko Hambat Kecerdasan Anak

By Avrizella Quenda, Selasa, 2 Mei 2017 | 03:19 WIB
Orangtua Perlu Khawatir Jika Pola Makan Anak Tidak Tepat (Avrizella Quenda)

Buruknya Sanitasi

Di seluruh dunia, tingkat pertumbuhan orang kerdil lebih tinggi terjadi pada anak laki-laki usia di bawah 5 tahun dibandingkan anak perempuan di hampir semua negara kecuali di Asia. Secara global, review awal menunjukkan bahwa risiko lebih tinggi untuk kelahiran prematur terjadi pada anak laki-laki, yang terkait erat dengan berat badan lahir rendah.

Di India, pertumbuhan orang kerdil di kedua jenis kelamin hampir seragam, kemungkinan besar karena berat lahir rendah. Bias sosial dalam mendukung anak juga cenderung mengarah pada Ibu dari seorang bayi laki-laki yang mendapat pola makan yang lebih baik, sementara bayi perempuan mengalami kekurangan gizi.

Seorang Ibu yang sedang memproduksi susu yang cukup untuk memberi makan bayinya, tetapi jika ia menderita malnutrisi berat, kuantitas ASI yang diproduksi untuk setiap makan mungkin akan berkurang. Seorang Ibu menyusui membutuhkan 500 kalori tambahan setiap hari dari sebelum masa kehamilan, dari pola makan yang mencakup protein, vitamin, mineral, termasuk besi, kalsium, vitamin A dan asam folat yang cukup.

Baca juga : Anak Pendek = Ciri Kurang Gizi

Masalah bertambah dengan adanya kondisi tidak tersedianya air minum yang aman dan sanitasi yang buruk, yang menyebabkan infeksi masa kanak-kanak sering dialami seperti diare, senyawa dari kekurangan gizi. Diare menyebabkan nutrisi penting hilang dari tubuh, dengan infeksi berulang yang mengarah ke kekurangan gizi kronis dan kerdil.

Bayi yang baru lahir dan anak-anak ditangani oleh ibu, keluarga dan teman-teman, sehingga potensi penyakit dari tangan dan lingkungan yang terkontaminasi tetap tinggi. Kebersihan menurunkan risiko, seperti halnya memberikan anak-anak nutrisi yang mereka butuhkan untuk melawan infeksi.