3 Cara Baru Mengembangkan Kemampuan Berbahasa

By Irene Harris, Minggu, 9 April 2017 | 22:00 WIB
Ucapkan kata-kata baru dengan menunjukkan ekspresi Mama. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Untuk mencapai perkembangan otak yang optimal, si kecil membutuhkan lingkungan berbahasa yang baik. Dalam kesehariannya, anak perlu diperkenalkan dengan beberapa jenis kata baru, sehingga kosa katanya lambat laun semakin kaya. Selain itu, sikap orangtua yang responsif terhadap anak, misalnya dengan senang hati menjelaskan hal-hal yang tidak dipahami anak atau mengartikan kata-kata baru yang ia dengar, akan membuat kemampuan berbahasa anak semakin berkembang.

Ingat, Bu, di masa awal kehidupannya si kecil memiliki fleksibilitas otak yang tinggi, sehingga bisa menyerap semua informasi yang masuk ke dalam kepalanya. Jadi, semakin banyak yang ia dengar, berarti semakin banyak yang ia pahami, dan semakin banyak sambungan-sambungan saraf yang terbentuk dalam otaknya.

Sering berbicara dengan anak akan sangat membantu. Melalui beberapa kegiatan yang mengajak anak bermain, ia akan dapat mengasah kemampuan berbahasanya. Coba lakukan ini di rumah:

1. Membaca Buku Cerita Lewat buku cerita, anak-anak akan belajar pola berbahasa. Misalnya, bagaimana cara bertanya, meminta sesuatu, ataupun berterima kasih. Ibu bisa memilih buku cerita yang membahas tentang kehidupan sehari-hari dan membacanya bersama si Kecil.

2. Ajak Bercermin Anak batita paling suka melihat pantulan wajahnya sendiri di cermin. Ajak dia bercermin di cermin yang besar, lalu perkenalkan dia pada anggota tubuhnya sendiri. Mulai dari hidung, mata, leher, dan lain-lain. Lalu, tunjukkan juga anggota tubuh Ibu sambil berkata, "Hidung Ibu", "Mulut Ibu", dan lain-lain. Permainan ini mengajarkan si kecil kepedulian akan tubuhnya sekaligus bisa melihat perbedaannya dengan tubuh orang lain.

3. Ayo Tunjukkan! Ajak si kecil bermain bersama salah satu boneka favoritnya. Lalu buatlah cerita yang menarik tentang boneka dan si kecil. Misalnya, "Boneka Teddy sedang sedih, kemarin dia terjatuh karena terlalu senang melompat." Ketika Ibu menyebut kata melompat, gerak-gerakkan boneka itu seperti sedang melompat. Si kecil pun akan paham seperti apa melompat karena Ibu telah menunjukkannya.

Ibu juga bisa mengajark si kecil melakukan sesuatu untuk bonekanya. Misalnya, "Ayo kita hibur si Teddy yang sedang sedih. Kita peluk si Teddy!". Tunjukkan bagaimana cara memeluk boneka, lalu minta si kecil melakukannya sendiri.

Sangat bervariasi bukan, cara mengembangkan kemampuan berbahasa anak?