Penelitian yang dilakukan oleh Amanda Mitchell, ahli dari Institute for Behavioral Medicine Research universitas tersebut, menemukan bahwa sel-sel daya tahan tubuh ibu hamil yang sedang mengandung bayi perempuan cenderung memproduksi lebih banyak sitokin yang memungkinkan terjadinya inflamasi saat ibu terkena paparan bakteri. Sitokin adalah penanda berupa molekul protein yang berperan mengatur sistem daya tahan tubuh.
"Pada ibu yang hamil anak perempuan, respons inflamasi yang diberikan cenderung lebih tinggi dibandingkan ibu yang hamil anak laki-laki," kata Mitchell.
Inflamasi merupakan salah satu bentuk repons tubuh terhadap serangan virus, bakteri, dan penyakit kronis. Namun, inflamasi yang berlebihan bisa membebani tubuh sehingga menimbulkan rasa sakit ataupun gejala lainnya.
Hasil penelitian yang dimuat di jurnal Brain, Behavior dan Immunity ini memperlihatkan, ibu hamil cenderung mengalami gejala gangguan inflamasi yang lebih berat saat hamil anak perempuan. Ini bila dibandingkan dengan ibu yang hamil anak laki-laki. Salah satu contoh gejala inflamasi ini adalah gangguan asma. Jadi, bila asma ibu kambuh tak terkendali saat hamil, ada kemungkinan itu karena ibu hamil anak perempuan.