Nakita.id - Duh kok jadi pelupa ya saat hamil? Ternyata, telah banyak penelitian yang membuktikan wanita hamil menjadi lebih mudah lupa. Apa saja yang menjadi penyebabnya? Berikut penjelasan dr. Hendra Gunawan Wijanarko, Sp.OG., dari RS Hermina Pasteur, Bandung.
Baca juga: Hamil Jadi Pelupa
1. Terlalu cemas
Boleh jadi Ibu merasa gampang lupa lantaran awalnya merasa cemas berlebihan. Biasanya setelah melahirkan kebiasaan pelupa ini akan “pulih dengan sendirinya. Kecemasan yang kadang kali datang misalnya cemas akan janin yang dikandung, apakah kondisinya sehat atau tidak.
Perasaan terlalu cemas ini menyebabkan Ibu “lupa” akan hal-hal lainnya. Lalu, di trimester ketiga, ibu risau akan proses kelahiran, apakah bisa normal atau tidak. Setelah melahirkan, Ibu juga masih merasa cemas apakah bisa menjadi sosok orangtua yang baik bagi si bayi dan sebagainya.
Baca juga: 4 Penyebab Pelupa Pada Ibu Hamil
2. Perubahan kadar hormon estrogen
Perubahan kadar estrogen yang terjadi selama kehamilan dapat membuat Ibu hamil sering lupa atau hilang konsentrasi. Misalnya, mual muntah di pagi hari akibat perubahan hormon sudah cukup merepotkan. Ibu hanya berkonsentrasi pada gangguan tersebut sehingga hal-hal lain tak begitu dihiraukan. Secara tak langsung, gangguan ini menyebabkan ibu tak berkonsentrasi.
Senada dengan studi yang dilakukan Galeb Buckwalter dari University of Southern California di AS yang mengungkapkan, karena perubahan hormon, otak Ibu saat hamil juga terpengaruh. Namun, Ibu hamil tak perlu khawatir, perubahan hormon yang berpengaruh pada ingatan berupa suka lupa dan hilang konsentrasi ini, tidak menyebabkan kecerdasan Ibu hamil menurun. Hanya kemampuan mereka untuk mempelajari informasi baru agak terhambat karena pengaruh hormon estrogen ini. Umumnya, dua bulan setelah persalinan, daya ingat akan kembali pulih.
Baca juga: Benarkah Hamil Bikin Mama Jadi Pelupa?
3. Mengandung janin perempuan
Jurnal Neuro Report memuat hasil penilitian di Kanada yang menyebutkan, Ibu hamil dengan janin perempuan lebih pelupa ketimbang Ibu yang mengandung janin laki-laki. Penelitian ini dilakukan selama 18 bulan terhadap 39 wanita hamil di wilayah Vancouver, Kanada. Mereka diberikan delapan tes yang dilakukan beberapa kali selama kehamilan bahkan sampai bersalin.
Nah, hasil tes menunjukkan, Ibu yang mengandung janin laki-laki mempunyai nilai tes yang lebih baik, yaitu tes daya ingat, kemampuan berhitung, dan visualisasi. Para peneliti menduga, ada faktor bawaan janin yang tak diketahui, yang berbeda antara janin laki-laki dan perempuan sehingga dapat memengaruhi daya ingat Ibu. Meski begitu, untuk memastikan hal ini diperlukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam tentunya.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
KOMENTAR