Bisakah Kanker Ovarium Terdeteksi Saat Hami? Begini Penjelasannya

By Fadhila Auliya Widiaputri, Senin, 2 April 2018 | 15:52 WIB
Kanker ovarium selama masa kehamilan ()

- Namun massa ovarium biasanya diambil untuk biopsi (diagnosis dan pementasan).

Sebelum operasi atau perawatan yang lebih serius, dokter butuh memastikan apakah massa ovarium itu benar-benar bersifat kanker.

Jadi, laparoskopi dan laparotomi akan digunakan untuk menghilangkan bagian dari massa ovarium untuk biopsi termasuk pula hislotogi.

Jika ada cairan pada massa ovarium maka ini dapat diambil dan dikirim untuk laporan sitologi.

Sejumlah langkah ini dapat menentukan apakah massa ovarium bersifat kanker atau tidak.

Serta melihat bagaimana tingkatakan dan stadium kanker tersebut jika benar-benar ditemukan.

BACA JUGA: Hati-hati, Ada Bahaya Serius Di Balik Lucunya Mainan Bebek Karet

- Tes X-rays dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) juga dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi massa ovarium.

CT-Scan diperut tidak disarankan selama masa kehamilan.

Sebab paparan sinar radiasi CT-Scan cukup tinggi dibandingkan dengan X-rays atau MRI.

- Kemoterapi hanya diberikan pada timester kedua atau ketiga.

Bahkan jika memungkinkan sebaiknya ditunda hingga proses persalinan.

Ada banyak penelitian yang menunjukan bahwa kemoterapi saat kehamilan dapat menyebabkan deformitas yang serius hingga 83,3% atau keguguran di trimester pertama.

Inilah sebabnya, pilihan kemoterapi sebaiknya ditunta setelah proses persalinan demi kesehatan ibu.

BACA JUGA: Ini Risiko Penyakit Pada Bayi yang Lahir dari Ibu Golongan Darah O