Lima Daftar "Silent Killer" yang Harus Diwaspadai Mulai Sekarang!

By Ida Rosdalina, Minggu, 30 Juli 2017 | 10:45 WIB
Apakah Penderita Endometriosis Harus Dikuret (Ipoel )

Nakita.id - Mengingat usia yang kian menua dan pola hidup yang tak terkontrol, berbagai penyakit bisa dengan mudah hadir dan mengganggu kondisi kesehatan. Ada penyakit yang kerap dijuluki "Silent Killer" atau pembunuh diam-diam. Pembunuh diam-diam ini tidak menunjukkan gejala awal, atau jika pun ada, gejala-gejala tersebut begitu tersamar sehingga tidak diperhatikan. Parahnya, jika tidak diobati, penyakit ini bisa mengancam nyawa. 

Untuk itu, Ibu perlu tahu daftar lima "silent killer" yang sekarang harus diwaspadai agar risiko kematian bisa dicegah sejak dini dan kondisi kesehatan tetap terjaga hingga tua nantinya.

1. Penyakit Jantung

Aterosklerosis adalah istilah yang digunakan saat arteri kita menjadi tebal dan kaku karena terbentuknya plak. Zat berbentuk lemak, kolesterol, bahan buangan dari sel, dan endapan kalsium, semuanya membentuk plak.

Terkadang bagian kecil dari plak akan pecah dan bekuan darah terbentuk di plak. Salah satu dari ini bisa menghalangi arteri dan menyebabkan serangan jantung atau stroke. Dengan cara yang sama, penebalan arteri akibat plak bisa membatasi aliran darah dan merupakan penyebab utama penyakit jantung.

Aterosklerosis berkembang secara bertahap namun tidak diketahui secara pasti bagaimana dimulai atau penyebabnya. Konsekuensinya bisa sangat serius, karena kondisi ini diam-diam akan membangun plak di arteri kita, dan kemudian tiba-tiba Ibu memiliki penyakit jantung.

Tanda dan gejala serangan jantung mungkin berbeda untuk setiap orang, namun secara umum bisa termasuk dilihat dari rasa sakit/tekanan/sesak di dada; Nyeri menyebar dari daerah dada ke satu atau kedua lengan, ke rahang, leher dan bahu; Napas tersengal atau sulit bernafas; Mual, muntah, atau gangguan pencernaan; Lelah yang ekstrim.

(Baca juga : Mirip Gejala Mag, Padahal Serangan Jantung)

2. Tekanan Darah Tinggi

Kekuatan darah yang mendorong arteri disebut tekanan darah. Biasanya, tekanan darah akan meningkat dan turun sepanjang hari. Tapi, jika tekanan darah kita secara konsisten lebih tinggi dari 140/90 dalam waktu lama, dapat dipastikan Ibu memiliki tekanan darah tinggi.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi, lagi-lagi masuk dalam daftar silent killer. Mengapa? Karena penyakit ini tidak memiliki tanda atau gejala peringatan sama sekali. Satu-satunya cara jika ingin tahu adalah dengan mengukurnya.

Jadi, penting bagi kita untuk memeriksa tekanan darah secara teratur. Tekanan darah tinggi mengeraskan arteri kita, sehingga menyebabkan aterosklerosis dan meningkatkan risiko serangan jantung, angina, stroke, dan gagal jantung. Selain itu, kondisi ini mempengaruhi ginjal, meningkatkan risiko terkena penyakit ginjal kronis.

Beralihlah ke diet rendah sodium jika Ibu memiliki hipertensi. Penelitian telah menunjukkan bahwa kita dapat mengontrol tekanan darah tinggi dengan mempertahankan diet rendah garam.

(Baca juga : Hati-hati Hipertensi Bisa Menjadi Silent Killer)

3. Diabetes

Sekitar 1,5 juta orang meninggal dunia dalam kurun waktu setahun karena diabetes di seluruh dunia. Data ini cukup membuat kita sadar bahwa kondisi ini tidak bisa diremehkan begitu saja.

Diabetes tipe-2 sebenarnya adalah silent killer. Ada peningkatan gula dalam darah karena tubuh kita tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak menggunakan insulin dengan benar untuk memproses gula dalam tubuh.

Diabetes tidak memiliki gejala awal. Kita hanya akan menyadari begitu gula dalam darah menyebabkan komplikasi parah, diantaranya:

Perlu diketahui pula bahwa diabetes adalah penyebab utama gagal ginjal, dan penyebab penyakit jantung dan stroke. Mulailah atur diet sehat, seperti melakukan aktivitas fisik ringan untuk mencegah atau menunda timbulnya diabetes tipe 2.

4. Osteoporosis

Osteoporosis adalah kondisi penipisan dan melemahnya tulang sehingga mudah pecah. Hal ini lebih sering terjadi pada orangtua, namun tidak terbatas pada perempuan. Dalam banyak kasus, kita hanya mendapatkan diagnosis definitif setelah mengalami patah tulang.

Fraktur akibat osteoporosis biasanya terjadi pada pinggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan. Tidak mungkin bagi kita untuk menghindari osteoporosis, tapi Ibu bisa mencegah komplikasi dengan mengonsumsi makanan sehat yang mengandung banyak protein dan mineral, terutama pascamenopause sebanyak 1500 mg kalsium setiap hari.

(Baca juga : Keputihan Normal dan Tidak Normal, Ini Bedanya)

5. Susu

Susu bukanlah penyakit pembunuh, namun komunitas ilmiah sekarang percaya bahwa susu, selain ASI dapat menyebabkan penyakit pembunuh diam-diam. Fakta yang terbukti secara ilmiah bahwa kandungan magnesium dalam susu yang rendah tidak memungkinkan kalsium diserap dalam darah, sebaliknya, hal itu akan tersimpan dalam tubuh, sehingga menyebabkan beberapa masalah kesehatan di masa depan.

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa asupan susu yang tinggi memiliki efek yang tidak diinginkan, karena merupakan sumber diet D-galaktosa yang dikenal sebagai pro-inflamasi.

Sebagai contoh, sebuah penelitian yang diterbitkan di British Medical Journal menemukan, bahwa perempuan yang mengonsumsi 3 gelas susu atau dua kali per hari berisiko mengalami kematian dibandingkan perempuan yang hanya minum segelas susu per hari serta memiliki risiko patah tulang yang lebih tinggi.

Demikian pula, penelitian lain menunjukkan bahwa protein susu sapi dapat menyebabkan diabetes tipe-1.