Hanya Obat-Obatan Ini yang Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil

By Soesanti Harini Hartono, Senin, 21 Agustus 2017 | 08:45 WIB
Bijak Konsumsi Obat Saat Hamil (Puri)

Nakita.id- OTC (over the counter) alias obat bebas memang aman untuk dikonsumsi. Tapi bagi ibu hamil hati-hati. Tidak semua obat bebas aman. Termasuk suplemen alami, atau vitamin sekalipun.

Kehati-hatian dalam mengonsumsi obat ini penting, baik bagi ibu hamil muda, ataupun ibu yang sedang menyusui.

Sebab, untuk ibu yang sedang hamil muda, mengonsumsi obat sembarangan  bisa membahayakan bagi bayi yang dikandung. Kalau untuk ibu menyusui beberapa obat seperti obat agent sitotoksik, litium, radiofarmasi, dan retinoid harus dihindari karena kandungan obatnya bisa mencemari ASI.

Baca juga: Bijak Konsumsi Obat Saat Hamil

Untuk diketahui sejak tahun 1980 Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat hanya menyetujui obat kurang dari 10% untuk ibu hamil karena berisiko kecacatan terhadap bayi yang dikandung.

Contoh, thalidomide (juga dikenal sebagai Thalamid®) dan isotretinoin (juga dikenal sebagai Accutane®). Obat tersebut harus dihindari oleh semua ibu hamil hamil.

Adapun efek obat pada ibu hamil sebenarnya tergantung pada banyak faktor, seperti; seberapa banyak obat yang diminum, apakah saat hamil diminumnya, kondisi kesehatan yang mungkin dimiliki ibu hamil, adakah obat lain yang juga dikonsumsi saat itu. Karenanya, sebelum mengonsumsi obat, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Tak terkecuali suplemen, vitamin, fitomarka (jamu atau herbal).

Produk makanan dan herbal, seperti vitamin atau herbal yang ditambahkan pada makanan dan minuman, ternyata ada yang bisa membahayakan bayi di dalam kandungan.

Pasalnya karena bisa memiliki efek samping bila digunakan selama kehamilan. Karena itu jika ingin mengonsumsi prodak makanan dan herbal baiknya tetap dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan.

Bagaimana jika ibu hamil butuh obat? Kebanyakan ibu hamil menderita asma, epilepsi (kejang), tekanan darah tinggi, atau depresi, dimana kondisinya jika tidak diobati bisa merugikan si ibu dan atau anak yang ada dalam rahimnya, biasanya sudah berkonsultasi dulu dengan dokter kandungan. Dengan demikian obat yang diresepkan ke mereka umumnya aman. 

Bagaimana dengan obat-obatan yang sudah kadung diminum karena ibu tidak sadar jika saat itu sedang hamil? Bila ini terjadi, segera beritahu dokter mengenai hal tersebut dan bawa obat/vitamin/herbal yang telah dikonsumi.

Nanti dokter akan memeriksa abat tersebut dan juga kondisi klinis ibu hamil. Apa yang akan dilakukan dokter nanti, tergantung hasil diagnosis saat itu. Karenanya penanganannya bisa berbeda-beda pada setiap ibu hamil.

Baca juga: 8 Langkah Bijak Gunakan Obat Saat Hamil

Boleh saja ibu mencari informasi mengenai obat-obatan yang akan diminumnya sebelum bertanya langsung kepada dokter kandungan.

Sekarang ini sudah ada beberapa lembaga yang menyajikan informasi mengenai obat-obatan, seperti; Organisasi Spesialis Informasi Teratologi (OTIS), drugs.com, dan FDA.

OTIS menyediakan informasi dalam bahasa Inggris dan bahasa Spanyol mengenai obat. Di sini ibu bisa mendapatkan informasi mengenai risiko dan keamanan obat selama kehamilan dan menyusui.

OTIS bisa diakses di situs web bernama Mother to Baby. OTIS pun melakukan penelitian terhadap relawan wanita hamil yang telah menghubungi layanan mereka.

Drugs.com adalah sebuah setis berbahasa Ingris terpercaya. Karena situs yang diluncurkan secara resmi September 2001 ini sebuah perpustakaan juga referensi khusus tentang obat yang beredar di seluruh dunia.

Referensi drugs.com dari Cerner Multum, Micromedex dari Truven Health Analytics, Wolters Kluwer Health, FDA, A.D.A.M., Stedmans, AHFS, Harvard Health Publications, Mayoclinic, North American  Compendiums, dan Healthday.

Di situs drugs.com kita bisa dengan mudah menemukan kandungan obat, efek samping, hingga pelarangan penggunaan untuk siapa, termasuk dosis obat pun tertera dengan jelas.

FDA adalah Badan POM-nya Amerika serikat. FDA badan administratif di bawah lembaga eksekutif pemerintah Amerika Serikat, kekuasaan dan yurisdiksi FDA didasarkan pada undang-undang yang dibuat  Konggres Amerika Serikat. 

 Sebagian besar mandat FDA didasarkan pada undang-undang  yang dibuat Konggres AS.  Undang-undang tersebut memberi berbagai tanggung jawab kepada FDA, termasuk tanggung jawab untuk memastikan perdagangan antarnegara bagian perihal  makanan, obat-obatan, dan peranti medis yang tercemar atau salah label.

FDA memiliki wewenang untuk mengatur berbagai produk untuk menjamin keamanan publik AS dan memastikan produk makanan, kedokteran, dan kosmetika yang dipasarkan kepada konsumen sesuai dengan janji yang diberikan produsen.

Sebagai orang awam, tentu Ibu bertanya, sebenarnya adakah obat-obatan yang bisa dikonsumsi oleh ibu hamil? Ternyata ada, seperti golongan-golongan seperti;

Untuk alergi: - Diphenhydramine (Benadryl) -  Loratadine (Claritin)  - Steroid nasal spray (Rhinocort)

Untuk mengatasi comon cold:  - Acetaminophen (Tylenol) - Saline nasal drops or spray - Warm sal/ water gargle

Untuk mengatasi sembelit:  - Colace - Metamucil

Untuk pertolongan pertama:  - Bacitracin - J&J First- Aid Cream - Neosporin - Polysporin

Untuk ruam:  - Benadryl cream - Caladryl  lotion or cream - Hydracortisone cream or ointment - Oatmeal bath ( Aveenon) 

Sebagai catatan, daftar obat-obatan di atas walau aman, tetapi untuk ibu hamil , terutama di trimester pertama, sebaiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum membeli dan menggunakannya. (*)