Ceklis Mainan Anak! 5 Kandungan Material Ini Tidak Boleh Ada Di Dalamnya!

By Soesanti Harini Hartono, Senin, 21 Agustus 2017 | 10:30 WIB
Padukan Permainan Membungkus Barang dengan Berdagang (Dini)

Nakita.id- Berbicara tentang mainan anak, kita boleh iri pada negara  Amerika serikat yang punya aturan  sangat ketat soal ini.

 Selama Barack Obama menjadi presiden saja, Amerika serikat sudah melarang 18 jenis zat kimia untuk mainan anak, karena terbukti bisa merusak dan mengganggu kesehatan baik dalam jangka waktu pendek maupun lama.

Di Indonesia, walau sejak 3-5 tahun dibanjiri prodak mainan import murah asal China, sebenarnya mempunyai aturan tegas mengenai mainan untuk anak.

Setidaknya menurut Dr. Budi Haryanto, SKM, MKM, MSc, dari Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, ada 5 jenis zat kimia pada mainan yang dilarang beredar di Indonesia.

Baca juga: Panduan Memilih Mainan Anak

Sayangnya menurut Susanto, anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), masih banyak kasus mainan yang masuk ke Indonesia mengandung bahan baku kimia yang dapat merusak kesehatan. Dengan bahasa lain masih mengandung 5 jenis zat kimia yang dilarang tersebut.

Mainan yang mengandung 5 zat kimia tersebut menurut Susanto, banyak jenisnya, mulai dari mainan dari kayu, hingga mainan berbahan plastik.

Malah mainan plastik bisa saja dibuat dari plastik daur ulang yang kandungan merkuri dan cadmiumnya (dua dari delapan zat kimia yang dilarang) cukup tinggi.

Apa saja zat kimia berbahaya pada mainan? Coba Ibu pelajari agar kita punya daftar (ceklis) kandungan apa saja yang tidak boleh ada di mainan buah hati kita;

1. Cobalt Ini adalah bahan kimia berbahaya yang biasanya digunakan untuk membuat benda-benda tertentu dari bahan plastik. Jadi bisa dibuat untuk mainan juga.

2. Ethylene glycol Biasa digunakan untuk membuat rambut boneka.

3. Methyl ketone Bisa terdapat pada pakaian anak, atau pakaian boneka.

4. Antimony Bisa terdapat pada high chair bayi.

5. D4 dan parabens Kerap ditemukan pada cream bayi dan tisu basah untuk bayi.

Senyawa-senyawa kimia di atas, juga bisa ditemukan pada pewarna, bahan karet, dan kayu mainan bayi dan anak.

Untuk diketahui, semua zat kimia yang disebutkan di atas, seharusnya tidak lagi dipakai oleh produsen mainan anak.  

Sebab selain dilarang pernggunaannya juga banyak riset membuktikan bahan kimia tersebut berbahaya bagi kesehatan, karena berkaitan dengan terjadinya kanker, gangguan pada sistem reproduksi, gangguan syaraf pada binatang percobaan maupun pada manusia.

Kandungan zat kimia bisa menimbulkan asma karena biasanya baunya menyengat. Bisa juga meningkatkan risiko penyakit kanker, pembesaran hati, karena anak bisa menjilat atau mengisap mainan tersebut. Banyak mainan yang menggunakan cat mengandung timbal/merkuri, tentunya sangat tidak baik bagi kesehatan tubuh.

Supaya anak bisa terhindar dari kontaminasi zat kimia berbahaya, saat pembelian mainan perhatikan spesifikasi bahan mainan yang tertera pada kemasan, dan petunjuk pemeliharaannya. Mainan berkualitas memperhatikan keamanan, dan akan mencantumkan keterangan lengkap pada prodaknya.

Cara sederhana mengenali kandungan zat kimia berbahaya adalah dengan mencermati warna mainan. Mainan berbahan plastik misalnya, yang menggunakan plastik daur ulang biasanya warna mainan buram, tidak cerah, harga pun murah.

Untuk mainan plastik pilih yang memiliki label phthalate-free. Jangan membeli mainan plastik yang mengandung polyvinyl chloride (PVC). Bahan tersebut memiliki kandungan zat kimia bererbahaya, phthalate, yang sangat tinggi.

Perhatikan dengan seksama bentuk dan setiap sisi mainan yang akan dibeli. Perhatikan, apakah matrialnya mudah patah, ujung dan sisinya tajam atau tidak, catnya mudah luntur atau tidak, berbau atau tidak.

Jika mainan tersebut mudah patah, banyak sisi yang tajam, warna luntur, dan berbau, sebaiknya urungkan niat membelinya.

Jangan lupa mainan yang dibeli sesampainya di rumah baiknya dicuci terlebih dahulu dengan sabun. Saat mencuci perhatikan apakah warnanya memudar atau luntur? Jika ya, jagan berikan pada si kecil.

Gampangnya dalam memilih mainan, pilih mainan yang telah tersertivikasi. Logo SNI, CE, ST, bisa kita jadikan patokan untuk menilai mainan yang akan dibeli bebas dari 5 zat berbahaya.

Sebuah produk yang sudah tersertifikasi berarti sudah melalui ujian-ujian, termasuk pengujian kadar aman kandungan bahan kimia. (*)