Sedikit Saja Merasa Sedih Bisa Memicu Penyakit Kronis, Ini Sebabnya!

By Fadhila Afifah, Sabtu, 17 November 2018 | 19:18 WIB
Kesedihan dapat memicu penyakit kronis (Pexels)

 

Nakita.id - Nampaknya tidak ada manusia yang tidak pernah merasakan kesedihan, meskipun tingkat kesedihan itu rendah.

Moms pasti tahu bahwa tekanan psikologis selalu mengacu pada gejala kesehatan mental mulai dari kecemasan ringan hingga depresi, dan sudah jelas pula kesedihan kronis dapat menyebabkan penyakit mental tersebut terjadi.

Namun, para peneliti dari Inggris mengungkapkan bahwa tingkat  kesedihan rendah atau sedang pun dapat berdampak pada risiko penyakit kronis.

Penelitian berjudul "The effects of psychological distress and its interaction with socioeconomic position on risk of developing four chronic diseases" telah dipublikasikan dalam Journal of Psychosomatic Research pada 13 April.

Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Berbagai Risiko Kesehatan Anak Prematur

Tingkat stres yang tinggi telah dikaitkan dengan peradangan dan timbulnya kondisi seperti arthritis, diabetes, penyakit jantung, penyakit paru-paru - khususnya gangguan obstruktif paru kronis (CPOD).

Tetapi Catharine Gale, seorang profesor dari University of Southampton di Inggris, ingin mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana tingkat kesedihan rendah dan tingkat sedang distress mungkin terkait dengan kondisi seperti itu.

Gale melakukan studi baru bersama Kyle McLachlan dari Universitas Edinburgh, Skotlandia.

Baca Juga : Catat Berbagai Hal yang Membuat ASIP Cepat Rusak, Yuk Cegah Moms

Bersama-sama, mereka memeriksa 16.485 orang dewasa di Inggris dengan menggunakan data tiga tahun yang dikumpulkan dari studi Understanding Sociaty.

Analisis mereka berfokus pada empat kondisi (diabetes, arthritis, COPD, dan penyakit kardiovaskular) dan kaitannya dengan tekanan psikologis pada tingkat yang berbeda.

"Temuan kami menunjukkan bahwa tingkat kesusahan yang rendah sekalipun, di bawah tingkat yang biasanya dianggap signifikan secara klinis, tampaknya meningkatkan risiko mengembangkan penyakit kronis," kata Gale.

Baca Juga : Berat Badan Bayi Rendah Saat Lahir, Ini Caranya Agar Jadi Gemuk!

"Sehingga intervensi untuk mengurangi gejala kecemasan dan depresi dapat membantu mencegah timbulnya penyakit-penyakit ini untuk beberapa orang."

Dibandingkan dengan mereka yang tidak melaporkan gejala tekanan psikologis, mereka yang melaporkan tingkat rendah stres adalah 57 persen lebih mungkin untuk mengembangkan radang sendi.

Baca Juga : Inilah Sebabnya Pola Tidur yang Buruk Dapat Merusak Kehidupan Sosial!

Kemungkinannya 72 persen lebih tinggi pada mereka dengan tingkat sedang dan 110 persen lebih tinggi pada mereka dengan tingkat tinggi.

Angka serupa muncul ketika memeriksa risiko penyakit kardiovaskular, sementara COPD hanya melihat peningkatan risiko dalam kaitannya dengan tingkat kesulitan sedang (125 persen) atau tinggi (148 persen).

Dalam kasus diabetes, tidak ada hubungan signifikan yang ditemukan antara risiko dan tekanan psikologis.

Tim peneliti menyatakan temuan mendukung skrining klinis untuk kesulitan, yang berpotensi menjadi faktor risiko yang dapat dimodifikasi.

Bahkan pada tingkat kesedihan yang lebih rendah, proses ini dapat membantu mengidentifikasi orang yang berisiko terkena radang sendi, COPD, dan penyakit kardiovaskular.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Deteksi Dini Gejala Diabetes Tipe 1 Pada Anak Untuk Cegah Risiko Cacat dan Kematian!

"Data yang menarik ini memiliki potensi untuk memiliki dampak besar pada pengembangan dan manajemen penyakit kronis, yang tidak hanya dapat menyelamatkan dan mengubah kehidupan, tetapi juga secara signifikan mengurangi biaya di seluruh layanan kesehatan," kata Profesor Cyrus Cooper, konsultan rheumatologist dan direktur Unit Epidemiologi Lifecourse di Southampton.

Penelitian lebih lanjut di masa depan dapat mengeksplorasi apakah intervensi untuk orang dengan tingkat stres rendah dapat secara signifikan mengurangi risiko kondisi penyakit kronis.