#WelcomeMyLovelyBaby: Pentingnya Proses Inisiasi Menyusui Dini dan Kolostrum untuk Bayi Baru Lahir

By Finna Prima Handayani, Senin, 3 Desember 2018 | 20:00 WIB
#WelcomeMyLovelyBaby: Pentingnya Proses Inisiasi Menyusui Dini dan Kolostrum untuk Bayi Baru Lahir (pexels.com)

Nakita.id - #WelcomeMyLovelyBaby pantas diungkapkan saat menyambut bayi baru lahir, yang tentunya diiringi dengan beberapa hal penting untuk bayi, misalnya inisiasi menyusui dini (IMD).

Di zaman dahulu, tak jarang orangtua enggan melakukan IMD pascapersalinan, sehingga bayi baru lahir tidak mendapatkan cairan kolostrum.

IMD merupakan proses menyusu segera setelah bayi baru saja dilahirkan, atau setidaknya satu jam pertama setelah bayi lahir.

Proses IMD menjadi aktivitas alami yang dilakukan bayi baru lahir dalam mencari payudara ibu, yaitu bayi diletakkan di dada ibu dan dibiarkan untuk mencari payudara ibu.

Baca Juga : #WelcomeMyLovelyBaby: Moms, Begini Aturan Memandikan Bayi Baru Lahir

Sementara itu, kolostrum merupakan cairan emas yang bermanfaat sebagai pelindung bayi baru lahir agar terhindar dari bakteri yang ada di sekitar.

Proses IMD dan cairan kolostrum sangat dibutuhkan oleh bayi baru lahir, yang mana bisa meningkatkan keberhasilan menyusui hingga bayi berusia dua tahun.

Maka dari itu, mulai saat ini para tenaga medis dan tempat persalinan sangat menyuarakan pentingnya IMD dan cairan kolostrum untuk bayi baru lahir.

“Semua pihak harus tahu apa manfaat IMD terlebih dahulu, karena biasanya orang kalau ga ngerti manfaatnya, dia jadi ragu. Seringkali IMD itu yang nolak bukan tenaga kesehatannya, tapi ibunya, karena masih belum paham bahwa IMD penting,” jelas dr. Wiyarni Pambudi, Sp.A, IBCLC.

Wiyarni menjelaskan, bayi baru lahir sering dalam kondisi stres yang luar biasa, karena dia harus mengambil alih semua pekerjaan yang tadinya dikerjakan secara otomatis dalam rahim, seperti bernapas dan mencari makan.

Baca Juga : #WelcomeMyLovelyBaby: Mengenal Tangisan Bayi Baru Lahir, Waspada Bila Terlalu Sering Nangis

Melalui proses IMD, ternyata dapat membuat level stres bayi dengan cepat akan turun dan membaik, karena pada proses ini bayi diletakan di dada ibu.

“Laju pernapasannya lebih teratur, termoregulasi pengaturan suhu tubuhnya jadi lebih cepat menyesuaikan diri dengan kondisi di luar rahim,” kata Wiyarni saat ditemui di Fakultas Kedokteran, Universitas Tarumanegara, Jakarta.

“Hal-hal seperti ini sulit kita tiru dengan teknik lain, misalnya dibedong. Tetap saja bayi akan stres, krostisolnya tetap tinggi. Tidak bisa dibandingkan dengan bayi IMD, dia dapat oksitosin secara alami yang akhirnya menekan stres.” lanjutnya.

Ketika bayi baru lahir bisa mengatasi stres, maka ia akan punya kemampuan untuk bertahan hidup, dengan sendirinya ia akan mencari tahu bagaimana caranya.

Baca Juga : #WelcomeMyLovelyBaby: Penerapan Gaya Tidur Bayi Baru Lahir, Sesuaikan dengan Kenyamanan dan Keamanan

Selain itu, sudah dikatakan jika bayi dengan IMD dapat lebih sukses menyusu bila dibandingkan dengan bayi yang tidak IMD.

“Bayi yang IMD 8 kali lebih mudah menyusu daripada bayi tidak IMD. Bayi mendapat fase relaksasi, lalu dia bisa belajar sendiri. Itu sangat penting,” ungkap Wiyarni beberapa waktu lalu.

Tak hanya bermanfaat untuk bayi, proses IMD pun tentu saja bermanfaat untuk para ibu pascapersalinan.

“Proses melahirkan itu melelahkan dan stres. Adrenalin ibunya pasti naik, semuanya tidak stabil. Pada saat IMD, oksitosin ibu juga akan turun karena skin to skin. Sehingga ibu relatif lebih rileks, rasa keibuannya akan lebih muncul, sehingga dia bonding dengan anaknya lebih dekat,” kata Wiyarni.

Baca Juga : #WelcomeMyLovelyBaby: Memahami Pola Tidur Bayi Baru Lahir, Ketahui Siklus Tidur Bangun Bayi

Untuk proses IMD ini sebenarnya tidak ada aturan waktunya dan lebih menyesuaikan dengan kondisi bayi, tapi biasanya dilakukan sekitar 45 menit.

“Prosesnya itu tidak bisa kita atur, kalau anaknya mau 10 menit saja, yasudah. Tapi biasanya dikerjakan bayi antara 45 hingga 60 menit, bahkan ada yang lebih dari 60 menit,” ujarnya menjelaskan.

“Relatif kita menyebut lama atau sebentar, karena bayi itu juga akan hidup puluhan tahun ke depan. Kalau kita merelakan satu jam pertama kehidupan dia untuk mempelajari kehidupan selanjutnya, kenapa tidak,” lanjut Wiyarni.

Proses IMD tentu saja tak hanya untuk bayi lahir normal, tapi juga untuk bayi yang lahir sesar dan prematur, walaupun ada perbedaan prosesnya.

Baca Juga : Zaskia Adya Mecca Bahagia saat Menyusui Anaknya, Inilah Manfaat Menyusui untuk Moms

“Perbedaannya untuk bayi yang lahir dengan tindakan seperti operasi sesar, berarti timnya harus lebih banyak memberikan dukungan. Misalnya kalau IMD dilakukan di ruang operasi, bisa dikasih selimut agar tidak kedinginan,” tutur dokter yang kerap disapa dokter Oei.

“Kemudian kalau sudah selesai ya dikembalikan lagi. Kemudian di ruang recovery bisa dilanjutkan lagi. Lalu, setelah operasi jangan terburu-buru membuat ibunya tertidur, karena biasanya kalau habis operasi langsung buat ibunya tertidur untuk menghilangkan rasa sakit.

Padahal dengan segera melakukan IMD, antara ibu dan anak bisa mendapatkan manfaat. IMD memunculkan oksitosin yang bisa membantu meredakan nyeri,” tambahnya.

Pada saat IMD, bayi baru lahir akan menyusu untuk pertama kalinya dan dia akan mendapat air susu ibu (ASI) yang pertama, disebut dengan kolostrum.

Baca Juga : Bolehkah Ibu Hamil Menyusui Bayi? Begini Penjelasannya, Moms!

Cairan kolostrum sangat penting untuk bayi baru lahir, selain bayi akan mendapatkan kalori, kolostrum juga bermanfaat untuk kebutuhan zat antibodi bayi.

“Kolostrum yang akan membantu pematangan saluran cerna bayi, sehingga dia nanti tidak mudah terkena alergi infeksi,” Wiyarni berkata.

Dengan demikian, jangan sampai cairan kolostrum ini terganti oleh asupan lainnya, karena manfaat tersebut hanya bisa bayi dapatkan di awal masa hidupnya.

Agar proses IMD dan pemenuhan kolostrum untuk bayi baru lahir dapat terpenuhi, Moms disarankan untuk komunikasikan rencana tersebut kepada dokter saat masih hamil.

Baca Juga : Berikut 5 Alasan Mengapa Asupan Kalsium Penting untuk Ibu Menyusui