Informasi Kehamilan Sehat Bulan 6 : Diabetes ini Hanya Muncul Saat Hamil

By Saeful Imam, Kamis, 22 November 2018 | 14:29 WIB
Peringatan Hari Diabetes Dunia: peduli diabetes dengan pemanis buatan sebagai alternatif pengganti (freepik)

Nakita.id - Informasi kehamilan sehat bulan 6 kali ini akan membahas diabetes yang hanya muncul saat hamil. 

Ya, namanya diabetes kehamilan.

Sebelum membahas lebih dalam, kita kupas terlebih dahulu tentang diabetes tersebut. 

Diabetes, penyakit ini identik mengenai seseorang yang gaya hidupnya tak sehat, senang begadang, ngemil makanan manis, berat badan berlebih, dan lain sebagainya.

Baca Juga : Informasi Awal Kehamilan: Manfaat Ibu Hamil Saat Rutin Minum Air Hangat Pagi Hari

Diabetes karena faktor ini dikategorikan diabetes tipe 2 dan lebih banyak  menyerang orang dewasa atau seseorang dengan usia di atas 35 tahun.  

Kalaupun bukan karena gaya hidup, penyakit yang akrab disebut penyakit gula ini juga bisa disebabkan karena kerusakan pankreas sehingga tidak bisa mengolah insulin. 

Biasanya diabetes ini sudah dialami bayi yang baru lahir.

Diabetes ini dikategorikan diabetes tipe 2.  

Nah, selain dua tipe diabete di atas, ada satu lagi jenis diabetes yang perlu Moms kenali, yaitu diabetes kehamilan. 

Diabetes yang muncul saat kehamilan atau disebut diabetes semasa kehamilan (gestational diabetic), disebabkan saat hamil kebutuhan karbohidrat meningkat.

Karena hormon insulin dalam tubuh tak mencukupi untuk mengubah karbohidrat tersebut menjadi gua, maka terjadilah penimbunan kadar gula yang tinggi dalam darah.

Namun diabetes ini bersifat sementara. Artinya bisa hilang setelah melahirkan, meski bisa juga menjadi parah bila tak terdeteksi.

Baca Juga : Informasi Kehamilan Sehat Bulan 6 : Perlukah USG 3 dan 4 Dimensi?

Informasi Kehamilan Sehat Bulan 6 : Dampak Diabetes Kehamilan

Baik diabetes semasa kehamilan maupun sejak sebelum hamil (pregestational diabetic) berdampak pada kelahiran bayi di atas 4.000 gram (giant baby atau bayi besar).

Selain juga bisa bayi meninggal di kandungan, terutama kerap terjadi di usia kehamilan 34-36 minggu.

Juga menimbulkan cacat multipel organ pada bayi, seperti tak ada tempurung kepala, tak tertutupnya sumsum tulang belakang, tak ada lubang dubur, kelainan jantung, ginjal, dan saraf.

Komplikasi pun bisa terjadi seperti hidramnion, cairan ketuban yang banyak atau kelainan ginjal.         

Saat persalinan, bisa terjadi distosia (persalinan macet), rasa mulasnya bagus tapi pembukaannya tak maju-maju dan kepala bayi pun tak turun.

Tak jarang pula, ibu juga muntah hingga terjadi penurunan kadar gula merah.

Akibatnya, si ibu tak punya tenaga untuk mengedan.

Masalah lain, rahim tak berkontraksi dengan baik. Atau setelah plasentanya keluar, rahim tak bisa mengecil lagi.

Gejala Diabetes Kehamilan:

Yang paling khas dan harus diwaspadai adalah 3P: polyphogie (banyak makan), polyurie (banyak kencing), dan polydipsie (banyak minum).

Penanganan:         

Bagi pengidap diabetes sebelum hamil dan selama ini rutin mengonsumsi obat, begitu tahu hamil harus berhenti minum obat oral dan diganti dengan suntikan.

Soalnya, sebagian besar obat-obatan oral tersebut bersifat teratogenik yang bisa menimbulkan kelainan pada pertumbuhan janin.

Baca Juga : Informasi Kehamilan Sehat Bulan 6 : Ketahui Manfaat Senam Hamil

Sementara yang diabetesnya dipicu oleh kehamilan, harus menjalani diet khusus selama beberapa waktu tertentu, diikuti pemeriksaan kadar gula darah kembali.

Jika dengan diet tersebut kadar gula darahnya jadi normal atau mengalami penurunan bahkan terkontrol, tak perlu diberi insulin sampai kehamilan mencapai usia yang siap dilahirkan.

Lain hal jika kadar gula tak turun, ya, harus diberi insulin.        

Bukan berarti yang diabetesnya sudah diidap sejak sebelum hamil tak perlu diet.

Bagaimanapun, untuk menekan laju pertambahan BB ibu maupun janinnya, sepanjang kehamilannya perlu diet khusus.

Baik jenis makanan (hindari/batasi asupan makanan yang manis-manis seperti sirop, kue-kue, es krim, atau jenis makanan lain yang kadar glukosanya tinggi) maupun jumlah kalorinya.

Karena itulah, selain memeriksakan diri secara teratur ke dokter kandungan, ibu juga disarankan berkonsultasi ke ahli gizi.