Mayat Suaminya Diperlakukan Tak Seperti Seharusnya, Sang Istri Tuntut Rp 200 Miliar!

By Diah Puspita Ningrum, Selasa, 27 November 2018 | 20:13 WIB
Ilustrasi kematian (Livescience/(KatarzynaBialasiewicz) )

Nakita.id - Seorang istri bernama Jal Ginn dari Kota Bellingham, Amerika menuntut klaim 15 juta dollar AS atau sekitar Rp 200 miliar.Dia mengklaim atas invasi tidak sah yang dilakukan pada mayat suaminya, dan menganggapnya sebagai bentuk penodaan mayat dan dugaan pada kematian yang salah.Melansir dari ABC News, pada Senin (26/11/2018), diketahui mayat atas nama Brdley Ginn Jr disalahgunakan untuk intubasi ilegal.

Baca Juga : Serunya Nagita Slavina Dandan Sendiri Untuk Hadiri Resepsi Pernikahan Baim-Paula, Gempi Ikutan Nongol!Hal itu terjadi setelah anggota keluarga meminta jasad Ginn untuk segera dikirim ke rumah duka.Namun kenyataannya berbeda, mayat Ginn ternyata digunakan oleh Departemen Pemadam Kebakaran Bellingham untuk praktik intubasi.Sebelas petugas pemadam kebakaran, termasuk dua pekerja kantoran mengaku berlatih memasukan dan melepas tabung pernafasan ke tubuh Bradley Ginn.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Perut Kembung, Kapan Perlu Diwaspadai?

Hal itu terjadi sebelum tubuh Bradley Ginn Sr diangkut ke rumah duka pada 31 Juli 2018, seperti dikutip dari The Bellingham Herald.Akan tetapi, sebuah tinjauan yang dilakukan oleh pengacara Seattle menetapkan hal itu telah menjadi praktik yang diterima oleh paramedis departemen.Untuk sepenuhnya, memenuhi persyaratan sertifikasi dengan berlatih pada pasien yang baru saja meninggal.

Baca Juga : Lihat Paula Verhoeven Dulu yang Chuby Hingga Kini, Intip Tipsnya Menjadi Langsing!Akan tetapi, Departemen Pemadam kebakaran mengatakan bahwa "pemeriksaan tabung" seperti itu tidak dilakukan tanpa persetujuan pasien keluarga terdekat.Karenanya, keluarga melayangkan tuntutan hingga 15 juta dolar AS atau sekitar Rp 200 milliar kepada pihak yang bersangkutan.Walikota Bellingham, Kelli Linvile menolak mengomentari litigasi tersebut.

Baca Juga : Manfaat Bawang Putih Panggang yang Tak Terduga, Turunkan Tekanan Darah Hingga Cegah Serangan Jantung!Hingga kini, setelah tuntutan tersebut, 12 karyawan disiplin, dan satu paramedis diskors selama seminggu tanpa dibayar.

Lalu, seorang kapten dengan pengalaman hampir 30 tahun di departemen tersebut juga menghadapi penurunan jabatan dan seorang kepala divisi mengundurkan diri.Kini Departemen Kesehatan negara sedang menyelidiki sembilan anggota departemen yang berpartisipasi dan penyedia layanan kesehatan.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Perut Kembung, Kapan Perlu Diwaspadai? Pada 4 Oktober istri Ginn dan pengacaranya mengajukan tuntutan tersebut, setelah mayat Ginn digunakan untuk intubasi tanpa konfirmasi.

(Artikel ini sudah terbit di Intisari.id dengan judul: Gara-gara Mayat Suaminya Diperlakukan Seperti Ini, Istrinya Tuntut Rp200 Miliar)