Masker Putih Telur Ternyata Berbahaya, Meski Bisa Mengatasi Berbagai Masalah Kulit Wajah

By Kunthi Kristyani, Rabu, 28 November 2018 | 20:31 WIB
Masker putih telur ternyata berbahaya (iStockphoto)

Nakita.id - Masker putih telur dipercaya dapat mengatasi berbagai masalah wajah seperti jerawat, komedo, wajah berminyak, juga kulit kering.

Selain itu, masker putih telur juga merupakan salah satu masker alami yang mudah dibuat serta murah meriah.

Namun tahukah Moms, di balik manfaatnya yang begitu banyak ada bahaya tersembunyi di balik masker putih telur?

Baca Juga : Masker Putih Telur Bisa Membahayakan Kesehatan Kulit juga Bikin Cantik, Ini Faktanya

Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa Moms sebaiknya tak lagi menggunakan putih telur sebagai masker wajah.

Berikut ulasannya.

Risiko tinggi Salmonella

Telur mentah dapat mengandung bakteri salmonella yang dapat menyebabkan keracunan.

Bahkan, hampir 80.000 kasus keracunan makanan setiap tahun disebabkan karena telur yang terkontaminasi salmonella.

Untuk melenyapkan salmonella, telur harus dimasak dalam waktu lama dengan suhu sangat tinggi.

Jika Moms menggunakan telur mentah untuk masker wajah, dikhawatirkan telur mentah tersebut tidak sengaja tertelan.

Hal ini dapat mengancam kesehatan Moms.

Gejala yang terjadi jika tubuh terkontaminasi salmonella antara lain diare lebih dari 3 hari, nyeri perut, demam, mual serta muntah.

Bayi dan orang dewasa di atas 65 tahun, serta orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit yang lebih serius dengan gejala yang lebih berat.

Adanya bakteri pada wajah bukan tidak mungkin akan menyebabkan alergi, terutama pada Moms yang mempunyai kulit sensitif.

Baca Juga : Tak Hanya Hilangkan Komedo dan Kecilkan Pori-pori, Masker Putih Telur Juga Bisa Samarkan Kerutan Agar Kulit Halus

Menyebabkan bruntusan

Putih telur mengandung vitamin A yang dapat meningkatkan sensitivitas kulit dan merangsang terjadinya beruntusan.

Menyumbat pori

Karena molekul protein putih telur terlalu besar dan tidak dapat menyerap ke dalam lapisan kulit.

Protein yang dipercaya dapat membuat kulit lebih kenyal, ternyata tidak bisa terserap sehingga menyebabkan pori-pori tersumbat.

Baca Juga : Ikuti Tradisi Diasingkan di Gubuk Saat Haid, Seorang Gadis Remaja Tewas Karena Serangan Angin Topan

Alergi

Alergi merupakan salah satu risiko paling umum dari penggunaan telur.

Dalam banyak kasus, orang yang alergi terhadap putih telur juga alergi terhadap protein albumin.

Gatal, ruam, pembengkakan kulit, mual, diare, muntah, mengi, batuk, bersin, kram adalah beberapa gejala umum dari alergi.

Gejala yang lebih parah juga dapat terjadi jika punya alergi terhadap putih telur, termasuk kesulitan bernapas, pembengkakan tenggorokan, mulut dan saluran udara, serta penurunan tekanan darah mendadak yang dapat menyebabkan pusing dan kehilangan kesadaran.

Jika Moms alergi terhadap telur, kemungkinan besar juga akan alergi terhadap putih telur.

Penipisan biotin

Jika putih telur mentah tertelan, hal ini dapat menyebabkan penipisan biotin.

Biotin juga dikenal sebagai Vitamin H atau Vitamin B7.

Kekurangan biotin dapat menyebabkan dermatitis seboroik pada kulit.

Masalah lain yang timbul akibat kekurangan biotin antara lain kekurangan tonus otot dan koordinasi, nyeri dan kram pada otot, kejang hingga kerontokan rambut.

Albumin mentah mengandung avidin yang merupakan protein.

Avidin memang bukan zat beracun, tetapi dapat merampas biotin dari tubuh Moms.

Baca Juga : Tanda-tanda Hamil Anak Perempuan, Bisa Dilihat dari 20 Ciri Ini

Meskipun putih telur mengandung banyak nutrisi, kita lebih dianjurkan untuk mengonsumsinya daripada menjadikannya masker lo, Moms.

Jadi Moms, mari lebih bijak dalam memilih bahan kecantikan untuk kulit, terutama kulit wajah.