5 Sumber Polusi di Dalam Rumah yang Sering Terabaikan, Catat!

By Fadhila Afifah, Senin, 10 Desember 2018 | 21:15 WIB
5 barang dirumah yang menjadi penyebab polusi (Pexels)

Nakita.id - Moms, kita selalu berpikir bahwa saat berada di dalam rumah, berarti kita terhindar dari polusi dan berbagai penyakit.

Padahal pernyataan tersebut tidaklah selalu benar.

Menurut EPA (US Environmental Protection Agency) atau lembaga perlindungan lingkungan di Amerika Serikat, pencemaran udara di dalam rumah 2-5 kali lebih besar daripada di luar rumah.

Berbagai aktivitas yang kita lakukan turut berkontribusi dalam menyebabkan pelepasan gas ke udara, dan tak jarang mengotorinya.

Baca Juga : Jangan Berteriak, Lakukan Hal Ini Bila Si Kecil Suka Menggigitl

Polusi udara di dalam rumah berakibat lebih buruk, karena kita banyak menghabiskan waktu di dalam rumah, sementara sirkulasi udara dalam ruang tertutup sangat terbatas.

Biasanya ini banyak terjadi di ruang keluarga, karena inilah ruang dalam rumah yang “lalu lintasnya” paling padat.

Pada ruang keluarga yang posisinya berdekatan dengan halaman atau beranda, campuran polusi lebih banyak, seperti misalnya dari serbuk sari tumbuhan, jamur, atau asap knalpot.

Baca Juga : Goodbye Rambut Tipis dan Licin, Tumbuhkan Rambut Tebal Dengan Bahan Ini

Ini dapat mengakibatkan timbulnya alergi, merangsang atau memperburuk kondisi asma serta penyakit yang berhubungan dengan sistem pernapasan dan jantung.

Itulah yang dikatakan Ted Myatt, ScD, seorang peneliti senior dari Environmental Health and Engineering, Inc.

Karena jam sibuk yang tinggi inilah, kita wajib menjaga ruang keluarga rumah tetap bersih dan sehat, dengan memperhatikan beberapa hal seperti di bawah ini.   

Baca Juga : Depresi Bisa Diatasi Dengan Makanan, 9 Makanan Ini Jawabannya!

1. Jendela dan Exhaust Fan

Jendela punya peran yang sangat penting sehubungan dengan pertukaran udara.

Jadi, jangan tutup rumah Moms terlalu rapat.

Baca Juga : Bukan Cantik, 5 Kebiasaan Menggunakan Makeup Ini Justru Bikin Gampang Berjerawat!

Pertukaran karbondioksida dari dalam rumah dengan oksigen baru dari udara luar membantu memenuhi kebutuhan oksigen tubuh kita.

Bersihkan dengan cara:

- Jika tak ada jendela di ruang keluarga, Moms bisa mengganti fungsinya dengan exhaust fan, yang dapat menyerap udara kotor di dalam ruangan dan membuangnya ke luar.

Bersamaan dengan itu, udara bersih dari luar akan masuk ke dalam ruangan.

- Bersihkan exhaust fan secara rutin.

Letakkan kipas di atas koran, taburi dengan bubuk tepung dan diamkan selama kurang lebih 2-3 jam, lalu lap dengan handuk yang sudah direndam air hangat.

Baca Juga : Inilah Penyebab Sperma Mati Alias Necrozoospermia, Sebelum Membuahi

Bubuk tepung berfungsi menyerap lapisan minyak pada exhaust fan dan mengeraskannya, sehingga kotoran lebih mudah dibersihkan.   

2. Air Conditioner (AC)

Pendingin ruangan yang kotor dapat menyimpan virus dan bakteri yang kemudian menyebar ke seluruh ruangan, sehingga mengganggu sistem pernapasan penghuninya.

Rawat AC dengan teliti dan rutin agar fungsinya optimal dan tahan lama.

Bersihkan dengan cara:

- Matikan AC jika tak ada orang di ruangan, hendak bepergian atau jika udara tidak terlalu panas.

- Bersihkan penyaring udara pada AC secara rutin, karena bila kotor akan menghambat proses sirkulasi udara dan membuat bakteri berkembang biak.

Baca Juga : Bukan Cantik, 5 Kebiasaan Menggunakan Makeup Ini Justru Bikin Gampang Berjerawat!

Bakteri ini kemudian akan mengalir masuk ke evaporator dan menyebar ke seluruh ruangan.

- AC dapat membantu penyebaran kuman dan virus, jadi sebaiknya jangan dinyalakan jika ada anggota keluarga yang sedang sakit berada di dalam ruangan yang sama.

- Panggil teknisi perawatan AC minimal tiga bulan sekali. 

3. Perabot dan Tirai

Jaga semua perabot dalam ruang keluarga tetap bersih dan bebas debu.

Karena penghuni rumah paling sering berada di sini, sebaiknya ruang keluarga tidak dijejali terlalu banyak barang.

Bersihkan dengan cara:

- Keluarkan barang-barang berukuran besar sebelum dibersihkan, agar debu yang menempel tidak terkurung dan menempel lagi di peralatan yang lain di dekatnya.

Baca Juga : Rajin Konsumsi Tomat, 5 Manfaat Luar Biasa Ini Akan Dirasakan Tubuh

- Ganti dan cuci tirai setidaknya setiap dua minggu atau satu bulan sekali, dengan membawanya ke binatu.   

4. Karpet

Karpet memang dapat mempercantik ruang keluarga.

Tapi, jika jarang dibersihkan, bulu karpet akan tampak kusam dan bisa jadi alergen berbahaya.

Terlebih jika ada anak-anak di rumah, yang membuat kontak karpet dengan mainan atau tumpahan makanan lebih sering terjadi.

Debu yang menumpuk pada karpet, jika diinjak bisa menguap menjadi partikel-partikel kecil ke udara dan mengganggu sistem pernapasan.

Baca Juga : Cegah Penyakit Jantung Hingga Kanker, Ini Manfaat Konsumsi Minyak Zaitun Sebelum Tidur

Bersihkan dengan cara:

- Bersihkan karpet minimal tiga kali seminggu dengan mesin penghisap debu (vacuum cleaner) dan cuci karpet setidaknya enam bulan sekali. 

- Warna karpet akan cepat memudar, jika terpapar langsung sinar matahari.

Atasi dengan mengubah posisi karpet setiap 2-3 bulan sekali.

- Untuk menghilangkan bau apek pada karpet, taburi sedikit baking soda, tunggu 30 menit, lalu bersihkan dengan vacuum cleaner.

- Jangan gunakan karpet jika kita sensitif terhadap bulunya.

Bulu karpet, khususnya yang berbahan dasar wol, sangat mungkin menjadi alergen.

Pilih karpet dari bahan tikar atau plastik yang tidak terlalu menyerap bulu.   

Baca Juga : Perbedaan Pendarahan Tanda Kehamilan Dengan Pendarahan Menstruasi

5. Hewan Peliharaan 

Hewan peliharaan memang ampuh jadi obat stres, tapi jangan lupa menjaga kebersihan dan kesehatan mereka, agar lingkungan rumah juga terjaga kebersihannya.

Trik Bersih:

- Rutin mandikan atau grooming si doggy untuk menjaga bulunya tetap bersih dan bebas dari kutu.

- Ganti bak pasir secara rutin untuk mencegah kuman berkembang dari kotoran si doggy.

Latih kucing atau anjing kita untuk selalu membuang kotorannya di bak pasir.

Baca Juga : Ciri-ciri Moms Kecanduan Instagram, Hati-hati Bisa Memicu Depresi!

Kotoran yang terbuka bisa menempel atau ditempeli debu, dan debu itu bisa terbang ke manusia sehingga menyebabkan alergi.   

Ruangan Cantik Bebas Polusi

Meletakkan tanaman di dalam rumah tak hanya akan mempercantik ruangan.

Tanaman tertentu juga dapat membantu menjaga kebersihan udara, sehingga Moms dan keluarga tetap sehat.

- Pilih tanaman dalam ruangan yang mampu menyerap polutan di udara, seperti misalnya lily, palem waregu, atau anggrek bulan.

Tanaman penyerap polutan efektif menetralisir gas beracun seperti formaldehyde dari cairan pembersih, benzene dari asap rokok dan bahan plastik, atau trichloroethylene dari cat, tinta, atau lem.

Baca Juga : Cegah Penyakit Jantung Hingga Kanker, Ini Manfaat Konsumsi Minyak Zaitun Sebelum Tidur

- Untuk menjaga kelembapan, gunakan media tanam yang dapat menyimpan air seperti akar sekam.

- Dua minggu sekali, rotasi tanaman dalam ruangan dengan tanaman lainnya agar pertumbuhannya optimal.