Berita Kesehatan: Risiko Terlalu Banyak Mengonsumsi Daging Merah

By Fadhila Afifah, Rabu, 12 Desember 2018 | 10:26 WIB
Risiko terlalu banyak makan daging merah (Pexels)

Nakita.id - Moms, meskipun daging merah bergizi untuk tubuh, bila dikonsumsi tidak sesuai porsi dapat berisiko menimbulkan berbagai penyakit.

Dua penelitian terbaru kembali membuktikan bahaya terlalu banyak konsumsi daging merah bagi kesehatan.

Penelitian pertama yang diterbitkan di jurnal Gut menemukan, konsumsi daging merah bisa meningkatkan risiko divertikulitis.

Divertikulisis adalah peradangan pada bagian lapisan usus. Penyakit ini mulai banyak ditemukan pada usia muda.

Baca Juga : Jangan Sampai Stres, Ini Trik Mengelola Stres di Kantor Menurut Ahli

Penelitian itu melibatkan sekitar 46.500 orang yang menjadi bagian dari studi nasional selama 26 tahun.

Mereka yang terlalu banyak makan daging merah memiliki peningkatan risiko divertikulitis sebesar 58%.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Penting! Pastikan Kartu BPJS Kesehatan Aktif Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2019

Andrew Chan, MD dari Massachusetts General Hospital, mengatakan perlu penelitian lebih lanjut untuk melihat bagaimana daging merah bisa memicu diverticulitis.

Tetapi, penelitian kali ini telah menunjukkan bahwa konsumsi daging dalam jumlah banyak dapat mengubah keseimbangan bakteri dalam usus.

Kondisi itu pada akhirnya dapat memengaruhi respons kekebalan tubuh dan menjadi rentan mengalami peradangan.

Peneliti juga menemukan, mengganti porsi daging merah dengan ikan atau daging unggas dapat menurunkan risiko diverticulitis sebesar 20%.

Baca Juga : Krisis Identitas Bisa Berujung Depresi, Atasi Dengan 5 Cara Ini

Kemudian, penelitian kedua yang dipublikasikan di Journal of the National Cancer Institute, menemukan konsumsi daging merah dapat meningkatkan keparahan kanker payudara hingga menyebabkan kematian.

Penelitian itu dilakukan terhadap 1.500 pasien kanker payudara selama sekitar 18 tahun.

Dalam kurun waktu itu, sekitar 600 perempuan meninggal dunia.

Baca Juga : Penyebab dan Gejala Krisis Identitas, Tanpa Sadar Dialami Banyak Orang

Penelitian menunjukkan, perempuan yang suka makan daging merah yang dipanggang dan merokok sebelum didiagnosis kanker payudara memiliki peningkatan risiko 23% mengalami kematian dini.

Suhu tinggi saat memasak daging merah telah terbukti menghasilkan senyawa inflamasi yang bersifat karsinogenik.

Mekanisme itulah yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker.

Berdasarkan bukti yang terbatas, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan daging merah sebagai "mungkin karsinogenik" untuk manusia.

Sementara beberapa penelitian menemukan kaitan dengan kanker pankreas dan kanker prostat, agensi mencatat bahwa hubungan yang paling menonjol telah ditemukan dengan kanker kolorektal.

Baca Juga : Benarkah Anjing Dapat Membantu Mendeteksi Kanker Pada Seseorang?

 

Daging merah juga diketahui tinggi kolesterol dan lemak jenuh.

Seperti yang Moms ketahui, terlalu banyak lemak ini dapat meningkatkan tingkat kolesterol dalam darah kita yang bukan kabar baik bagi jantung.

"Jika Anda mengurangi asupan lemak hewani harian, Anda akan mengurangi asupan lemak jenuh," jelas Alice Lichtenstein, seorang profesor nutrisi di Tufts University, Massachusetts, dikutip dari Medical Daily.

Baca Juga : Penuhi Asupan Vitamin C, 4 Fungsinya Luar Biasa Untuk Tubuh!

Dr. Stanley Hazen, yang memimpin penelitian baru dari Klinik Cleveland, menunjukkan bahwa vegetarian dan vegan cenderung memiliki tingkat TMAO (bahan kimia dalam daging) yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak bukan vegan.

Ini bisa menjadi salah satu faktor, mengapa orang yang mengikuti pola makan nabati, cenderung memiliki risiko lebih rendah dari penyakit jantung.

Potensi risiko diabetes juga telah dicatat dalam penelitian lain, Moms.

"Secara khusus, 3,5 ons daging merah atau 1,8 ons daging olahan (misalnya hot dog atau 2 potong bacon) setiap hari menyebabkan peningkatan 19% dan 51% dalam risiko diabetes, masing-masing," kata Dan Nadeau, seorang ahli endokrin di Hoag Rumah Sakit di Irvine, California.

"Diet yang kaya produk hewani berkontribusi pada peningkatan risiko kejadian obesitas serta diabetes tipe 2 di AS."

Baca Juga : Cara Seru Sharena Delon Membangun Kedekatan Emosional Bersama Ryshaka, Cocok Ditiru!

Risiko di atas memang berpengaruh pada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, mulai berat badan hingga bagaimana daging dimasak.

Banyak penelitian menyatakan bahwa metode memasak suhu tinggi dapat menyebabkan pembentukan senyawa penyebab kanker.

Inilah sebabnya mengapa metode memasak yang lebih lembut seperti mengunyah dan mengukus direkomendasikan untuk dipanggang dan digoreng.

Juga disarankan untuk menghindari makan bagian daging yang telah dibakar atau hangus.

Intinya adalah bahwa kita lebih baik menghindari daging olahan yang merupakan jenis yang sangat terkait dengan risiko kesehatan.

Baca Juga : Mengurangi Berat Badan Hingga Meningkatkan Gairah Seksual, Ini Manfaat Konsumsi Rebusan Jahe Saat Malam Hari

Adapun daging merah yang belum diolah, para ahli menekankan pada moderasi sampai kita memiliki penelitian berkualitas tinggi.

Pertimbangkan untuk mengadopsi diet gaya Mediterania, yang mendorong lebih banyak makanan nabati sambil mengurangi daging. (*)