Nakita.id - Moms mungkin tidak asing lagi mendengar tentang diet mediterania.
Sebenarnya, salah satu prinsip utama dari diet mediterania yaitu mengganti sumber lemak sehari-hari, bukan mengurangi jumlah asupan lemak.
Diet mediterania menggunakan alternatif sumber lemak yang lebih sehat, seperti misalnya lemak dari kacang-kacangan, dan lemak dari minyak zaitun yang lebih banyak mengandung lemak tidak jenuh.
Baca Juga : Jangan Sampai Keliru, Begini Diet Sehat Tepat Berdasarkan Golongan Darah
Selain itu diet mediterania juga mengonsumsi lebih mengutamakan konsumsi nabati, minyak zaitun, serta rendah daging dan gula.
Namun, sebuah penelitian baru ini mengungkap hal menakjubkan tentang diet mediterania.
Diet mediterania dianggap dapat menurunkan risiko seorang wanita terkena penyakit jantung.
"Penelitian ini untuk mengetahui manfaat jangka panjang dari diet Mediterania pada risiko penyakit kardiovaskular," kata Shafqat Ahmad, peneliti di Brigham and Women's Hospital di Boston.
Wanita yang mengikuti diet mediterania memiliki risiko 25% lebih rendah dari penyakit jantung.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Ini Tanda Kanker Mulut yang Sering Diabaikan!
Untuk penelitian ini, para peneliti memantau lebih dari 25.000 wanita Amerika Serikat selama 12 tahun.
Para wanita dikelompokkan sesuai dengan kepatuhan rendah, menengah atau tinggi untuk diet Mediterania.
Dibandingkan dengan mereka dengan kepatuhan rendah, risiko penyakit jantung adalah 23% lebih rendah pada mereka dengan kepatuhan menengah, serta 28% lebih rendah pada mereka dengan kepatuhan tinggi.
Angka tersebut setara 25% lebih rendah ketika kedua kelompok digabungkan.
Penelitian sebelumnya juga mengaitkan diet mediterania dengan pengurangan penyakit jantung, tetapi alasannya belum jelas, sehingga penulis studi ini mengamati lebih dekat tentang hal itu.
Baca Juga : Resep dan Bahan MPASI 8 Bulan Enak: Mash Daging Sapi dan Ubi, Lezat dan Bernutrisi untuk Bayi
Para peneliti juga menemukan hubungan antara diet Mediterania dan perubahan tekanan darah dan kolesterol.
Temuan ini dipublikasikan secara online pada 7 Desember di jurnal JAMA Network Open.(*)